KONTEKS.CO.ID – Melonjaknya inflasi dan biaya hidup, serta memburuknya krisis utang akan menjadi ancaman utama bagi aktivitas bisnis di negara-negara G20 setidaknya selama dua tahun mendatang. Demikian data yang dirilis World Economic Forum (WEF) pada Senin 7 November 2022.
Survei Opini Eksekutif yang dilakukan oleh Pusat Ekonomi dan Masyarakat Baru WEF bertanya kepada lebih dari 12.000 pemimpin bisnis dari 122 ekonomi di seluruh dunia, “lima risiko mana yang paling mungkin menimbulkan ancaman terbesar bagi negara Anda dalam dua tahun ke depan?”
Di antara lima kategori – ekonomi, geopolitik, lingkungan, sosial, dan teknologi – sebagian besar responden menyebut inflasi, krisis utang (ekonomi) dan krisis biaya hidup (sosial) sebagai masalah yang paling krusial.
Kemungkinan konfrontasi geo-ekonomi besar juga mengkhawatirkan bisnis di negara maju, sementara para pemimpin bisnis pasar berkembang menunjukkan bahwa kurangnya layanan digital tetap menjadi masalah serius. Masalah lingkungan merosot jauh ke bagian bawah daftar, sementara masalah keamanan siber tidak masuk ke dalam 10 besar, sebagaimana dilaporkan Sputnik.
Eropa dan banyak kawasan lain menghadapi inflasi yang meroket tahun ini, setelah Washington, London, dan Brussel menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas operasi militernya di Ukraina. Keputusan ini memperburuk masalah yang sedang berlangsung di pasar bahan bakar, yang mengakibatkan krisis bahan bakar penuh, karena sanksi anti-Rusia meningkatkan volatilitas di pasar dan merusak rantai pasokan di seluruh dunia.
Harga bahan bakar yang tinggi telah menjadi fokus publik di Uni Eropa, Inggris, dan AS. Banyak negara Eropa harus menggunakan langkah- langkah darurat energi, sementara tagihan listrik telah meningkat secara dramatis, karena Rusia adalah penyedia bahan bakar nomor satu untuk blok tersebut. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"