KONTEKS.CO.ID – Pada sesi perdagangan Rabu 8 Mei 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan dengan kenaikan yang cenderung terbatas.
Hari ini menjadi perdagangan terakhir sebelum libur panjang Hari Kenaikan Yesus Kristus, sehingga investor dapat mengantisipasi volatilitas yang masih tinggi.
Saat pembukaan sesi I, IHSG menguat sebesar 0,1% ke posisi 7.130,6.
Namun, dalam lima menit berikutnya, kenaikan tersebut semakin meningkat menjadi 0,48% ke angka 7.157,90.
Transaksi perdagangan juga mencapai angka signifikan, dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 896,4 miliar.
Meskipun terjadi kenaikan yang cukup kencang, terprediksi IHSG akan tetap volatil.
Hal ini karena investor cenderung melakukan aksi profit taking menjelang libur panjang.
Mereka berusaha untuk mengumpulkan keuntungan atau mengantisipasi situasi yang mungkin terjadi selama libur.
Data pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2024 yang mencapai 5,11% secara year-on-year telah pasar terima dengan baik pada Senin lalu.
Namun, pada hari ini, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan cadangan devisa RI periode April 2024.
Para pelaku pasar memperkirakan nilai cadangan devisa Indonesia berpotensi mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini karena pelemahan nilai tukar rupiah yang telah terjadi sepanjang bulan April.
Rupiah telah melemah sebesar 2,6% dan mencapai level terlemah dalam empat tahun terakhir, yaitu di level Rp 16.260/USD.
BI telah melakukan intervensi besar-besaran di pasar spot, pasar forward domestik, dan pasar surat berharga negara untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 tetap tinggi, meskipun mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan ini terpengaruh oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.
Dengan posisi cadangan devisa yang masih tinggi, BI yakin bahwa hal tersebut akan mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia.
Posisi cadangan devisa yang masih di atas standar kecukupan internasional juga menunjukkan kestabilan ekonomi Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"