KONTEKS.CO.ID – Pada perdagangan Kamis 25 April 2024, suasana bursa saham Indonesia kembali memanas dengan penurunan nilai IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan).
Setelah dua hari berturut-turut berada dalam zona hijau, IHSG pada hari itu mengalami pelemahan, menandai hari yang cukup signifikan dalam dinamika pasar modal Tanah Air.
Pelemahan IHSG sebesar 0,27% menghantarkan indeks tersebut ke posisi 7.155,29, meskipun masih bertahan di kisaran psikologis 7.100.
Penurunan ini terjadi sehari setelah Bank Indonesia (BI) secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuannya. Sebuah keputusan yang di luar dugaan pasar.
Volume transaksi yang tinggi pada hari itu mencapai Rp14,92 triliun, dengan volume transaksi mencapai 26,71 miliar saham yang ditransaksikan sebanyak 1,1 juta kali.
Asing Ramai Borong Saham
Namun, data yang cukup menarik adalah aktivitas investor asing yang mencatatkan penjualan bersih jumbo sebesar Rp1,30 triliun di seluruh pasar, dengan sebagian besar dilakukan di pasar reguler.
Namun demikian, terdapat fakta menarik di balik pelemahan IHSG dan aktivitas penjualan investor asing tersebut.
Investor asing rupanya juga melakukan pembelian sejumlah saham, yang kemungkinan besar berkontribusi dalam menahan tekanan terhadap pergerakan indeks.
Dikutip dari RTI Business, berikut adalah daftar saham yang menjadi pilihan pembelian asing pada hari itu:
1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – Rp112,2 miliar
2. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) – Rp53,6 miliar
3. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) – Rp40,2 miliar
4. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) – Rp22,6 miliar
5. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) – Rp17,1 miliar
6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) – Rp17,0 miliar
7. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) – Rp17,0 miliar
8. PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) – Rp13,9 miliar
9. PT MD Pictures Tbk. (FILM) – Rp13,2 miliar
10. PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) – Rp10,4 miliar
Dengan pembelian saham-saham tersebut, tampaknya investor asing memiliki pandangan positif terhadap fundamental perusahaan-perusahaan tersebut, meskipun IHSG pada hari itu mengalami penurunan.
Hal ini mungkin menunjukkan bahwa investor asing memiliki pandangan jangka panjang yang optimis terhadap potensi pertumbuhan perusahaan-perusahaan tersebut di masa mendatang, serta keyakinan terhadap prospek pasar modal Indonesia secara keseluruhan.
Meskipun demikian, terus dipantau bagaimana dinamika pasar modal berlanjut ke depannya, apakah pembelian investor asing ini akan mengimbangi tekanan penjualan yang terjadi, ataukah akan ada perkembangan lain yang mempengaruhi arah IHSG dan aktivitas pasar modal Indonesia secara keseluruhan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"