KONTEKS.CO.ID – Nilai tukar mata uang RI, Rupiah, menunjukkan kecenderungan penguatan terhadap 9 dari 13 mata uang lainnya pada Kamis, 18 April 2024.
Namun, sorotan tertuju pada nilai tukar Rupiah terhadap Riyal Arab Saudi, yang masih menunjukkan tren penurunan.
Menurut data dari Refinitiv, rupiah menguat terhadap sejumlah mata uang seperti Dolar Amerika Serikat (AS), Dolar Hong Kong, dan Pound Sterling, mengindikasikan pergerakan yang positif.
Namun, terdapat depresiasi terhadap mata uang seperti Yen Jepang, Euro, dan Won Korea Selatan.
Dalam beberapa waktu terakhir, Rupiah terus mengalami penurunan terhadap Riyal Arab Saudi.
Akhir 2023 mencatatkan nilai tukar sebesar Rp4.105/SAR yang kemudian merosot menjadi Rp4.311/SAR pada April 2024, menandakan pelemahan sebesar 5% dalam 3,5 bulan.
Performa Rupiah dengan Mata Uang Lainnya
1. Dolar AS = 0.28 %
2. Dolar Hong Kong = 0.28 %
3. Riyal Arab Saudi = 0.28 %
4. Dolar Taiwan = 0.24 %
5. Dolar Singapura = 0.14 %
6. Pound sterling = 0.09 %
7. Dolar Australia = 0.06 %
8. Baht Thailand = 0.06 %
9. Yuan China = 0.04 %
10. Yen Jepang = −0.05 %
11. Euro = −0.12 %
12. Ringgit Malaysia = −0.18 %
13. Won Korea Selatan = −0.26 %
Penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Riyal menjadi sorotan penting, mengingat jutaan umat Islam Indonesia melakukan perjalanan ke Tanah Suci setiap tahunnya untuk melaksanakan ibadah umroh. Pergerakan mata uang ini tentu harus diperhatikan.
Sebagai contoh, bila pada akhir Desember 2023 Rp100 juta dapat ditukar dengan SAR 24.360, pada April 2024 jumlah yang sama hanya akan menghasilkan SAR 23.196.
Fenomena ini berdampak pada daya beli masyarakat Indonesia selama beribadah umroh di Arab Saudi, dimana semakin sedikitnya jumlah Riyal yang dimiliki akan mengurangi ketersediaan barang yang dapat diperoleh.
Dengan demikian, dibutuhkan jumlah Rupiah yang lebih besar untuk mendapatkan jumlah Riyal yang sama, menunjukkan perlunya pengaturan dan perencanaan keuangan yang bijaksana bagi para pelancong ke Tanah Suci.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"