KONTEKS.CO.ID – Pada tahun 2024, pascalibur Lebaran Idul Fitri, masyarakat Indonesia dapat bernapas lega karena mayoritas harga pangan mengalami penurunan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatatkan penurunan harga pangan ini signifikan pada berbagai komoditas. Mulai dari beras, cabai, daging, telur ayam, hingga minyak goreng.
Menurut data yang Bapanas umumkan pada Selasa, 16 April 2024, pukul 11.55 WIB, harga pangan seperti beras premium turun sebesar Rp30 menjadi Rp16.050 per kilogram (kg).
Sementara beras medium mengalami penurunan harga sebesar Rp60 menjadi Rp13.840 per kg.
Bawang putih bonggol mencatat stabil di angka Rp43.240 per kg. Sedangkan bawang merah mengalami kenaikan harga sebesar Rp1.630 menjadi Rp46.890 per kg.
Harga cabai merah keriting mengalami penurunan sebesar Rp3.490, sehingga menjadi Rp45.710 per kg. Sedangkan cabai rawit merah turun sebesar Rp1.600 menjadi Rp51.270 per kg.
Dalam hal protein, harga daging sapi murni turun sebesar Rp570 menjadi Rp 137.010 per kg. Harga daging ayam ras turun sebesar Rp70 menjadi Rp39.340 per kg.
Begitu juga dengan harga telur ayam ras yang turun Rp100 menjadi Rp30.670 per kg.
Namun, kenaikan harga justru terjadi pada gula konsumsi Rp10 menjadi Rp17.960 per kg.
Harga minyak goreng kemasan sederhana juga meningkat sebesar Rp50 menjadi Rp17.930 per liter. Sementara harga minyak goreng curah mengalami penurunan sebesar Rp50 menjadi Rp15.870 per liter.
Harga Beras PT Food Station Tjipinang Jaya
Data yang PT Food Station Tjipinang Jaya rilis juga menunjukkan penurunan harga beras di Jakarta pada tanggal 16 April 2024.
Cianjur Kepala mencatatkan harga Rp18.088, Cianjur Slyp Rp17.038, Sentra Ramos Rp16.457, Saigon Rp15.450, Muncul I Rp15.520, Muncul I Rp 14.767, Muncul III Rp13. 600, IR-64 I Rp14.263, IR-64 II Rp13.650, dan IR-64 III Rp10.458. Sedangkan IR-42 dijual dengan harga Rp14.392 per kg.
Penurunan harga komoditas pangan ini memberikan angin segar bagi masyarakat dalam menghadapi perayaan Lebaran Idul Fitri, di mana biasanya kebutuhan pangan meningkat secara signifikan.
Harapannya, penurunan ini dapat memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat serta mengurangi tekanan inflasi yang mungkin terjadi selama periode ini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"