KONTEKS.CO.ID – India membuat keputusan mengejutkan dengan memperpanjang larangan ekspor bawang merah tanpa batas waktu.
Hal itu memicu kemarahan dari pasar luar negeri dan memperburuk harga.
Keputusan India ini terjadi menjelang pemilihan umum yang akan datang, yang merupakan momen penting bagi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.
Larangan ekspor ini, awalnya diberlakukan pada bulan Desember dan seharusnya berakhir pada tanggal 31 Maret.
Namun, keputusan perpanjangan tanpa batas waktu membuat banyak pedagang dan eksportir terkejut.
Mereka telah berharap bahwa larangan tersebut akan dicabut mengingat penurunan harga bawang merah lokal dan peningkatan pasokan dari panen musim baru.
“Perpanjangan ini mengejutkan dan sama sekali tidak perlu mengingat turunnya harga seiring meningkatnya pasokan dari panen musim baru,” kata seorang eksekutif anonim di sebuah perusahaan ekspor yang berbasis di Mumbai.
Pedagang di negara bagian Maharashtra, penghasil bawang terbesar di India, melaporkan penurunan harga signifikan dari 4.500 rupee per 100 kg menjadi 1.200 rupee sejak bulan Desember.
Namun, pemerintah India tetap pada pendiriannya untuk memperpanjang larangan ekspor tersebut.
Keputusan ini memunculkan kekhawatiran di pasar luar negeri, terutama bagi negara-negara seperti Bangladesh, Malaysia, Nepal, dan Uni Emirat Arab.
Negara-negara itu mengandalkan impor bawang merah dari India.
Larangan ini telah menyebabkan kenaikan harga yang signifikan di negara-negara tersebut.
Para eksportir juga merasa terbebani dengan keputusan ini. Itu karena negara-negara pesaing seperti China atau Mesir kini memiliki kesempatan untuk menaikkan harga jual mereka.
India sendiri merupakan salah satu kontributor terbesar dalam impor bawang merah di negara-negara Asia.
Rekor ekspor India mencapai 2,5 juta metrik ton pada tahun keuangan yang berakhir 31 Maret 2024 menunjukkan peran pentingnya dalam memenuhi kebutuhan bawang merah di berbagai pasar.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"