KONTEKS.CO.ID – Perusahaan minyak Saudi Aramco mencatatkan laba pada 2023 sebesar USD121 miliar. Laba ini turun dari capaian tahun 2021 yang mencapai USD161 miliar.
Raksasa minyak ini, pada Minggu, 10 Maret 2024 mengatakan, turunnya pencapaian laba ini karena harga energi yang lebih rendah.
“Hasil tersebut masih merupakan pencapaian tertinggi kedua bagi perusahaan,” kata Aramco.
Hal itu mengingat anggota aliansi OPEC+ terus memangkas produksi mereka untuk mencoba meningkatkan harga energi global.
Namun, hasil yang lebih rendah juga menekan kerajaan tersebut.
Ini karena negara tersebut memulai proyek pembangunan besar-besaran di bawah kepemimpinan putra mahkota untuk mengurangi ketergantungan pendapatan dari minyak.
“Penurunan ini terutama mencerminkan dampak dari harga minyak mentah dan volume penjualan yang lebih rendah, serta melemahnya margin penyulingan dan bahan kimia,” kata perusahaan itu dalam pengajuannya ke pasar saham Tadawul.
Meskipun lebih rendah, Aramco meningkatkan dividen yang harus terbayarkan kepada pemegang sahamnya menjadi lebih dari USD31 miliar pada kuartal keempat.
Raksasa energi itu telah merencanakan panggilan konferensi pada hari Senin untuk membahas hasil-hasilnya.
“Ketahanan dan ketangkasan kami berkontribusi pada arus kas yang sehat dan tingkat profitabilitas yang tinggi, meskipun terjadi tantangan ekonomi,” kata CEO Aramco Amin H. Nasser dalam sebuah pernyataan.
Aramco, yang secara resmi dikenal sebagai Saudi Arabian Oil Co., memperkirakan produksinya mencapai 12,8 juta barel minyak per hari.
Pemerintah Saudi memerintahkan perusahaan tersebut untuk mempertahankan produksinya meskipun sebelumnya ada rencana untuk meningkatkan produksi.
Arab Saudi, pemimpin kartel OPEC, telah bersekutu dengan Rusia dan negara lain di luar kelompok tersebut untuk mencoba menjaga produksi tetap rendah.
Ini guna meningkatkan harga minyak global. Patokan minyak mentah Brent diperdagangkan di bawah USD82 per barel pada hari Minggu.
Aramco memiliki nilai pasar sebesar USD2 triliun, menjadikannya perusahaan paling berharga keempat di dunia, di belakang Apple, Microsoft, dan NVIDIA.
Saham Aramco diperdagangkan sedikit naik di Tadawul pada USD8,64 per saham pada hari Minggu.
Sumber daya minyak Arab Saudi yang sangat besar, yang terletak dekat dengan permukaan gurun pasir, menjadikannya salah satu tempat paling murah di dunia untuk memproduksi minyak mentah.
Sementara itu, para aktivis mengkritik keuntungan yang ada di tengah kekhawatiran global mengenai pembakaran bahan bakar fosil yang mempercepat perubahan iklim.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"