KONTEKS.CO.ID – Ekonomi Indonesia kemungkinan tumbuh 5,1 persen pada 2024. Hal itu terpicu konsumsi masyarakat tumbuh sebagai imbas pemilu serentak Februari nanti.
Chief Economist PT Mandiri Sekuritas, Rangga Cipta mengatakan, realisasi itu lebih baik dibandingkan keseluruhan 2023 yang diprediksi akan berada di level 5 persen.
“Kita melihat ekonomi bisa tumbuh 5,1 persen tahun ini, dari 5 persen ekspektasi di 2023. Kenapa? Satu, kita lihat konsumsi masyarakat bisa improve karena election effect (efek Pemilu),” kata Rangga dalam konferensi pers Economic and Market Outlook 2024 di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Senin, 29 Januari 2024.
Dia menambahkan, berdasarkan pengalaman yang ada, konsumsi rumah tangga akan naik pada tahun pemilu.
“Adanya spillover dari election spending ke konsumsi rumah tangga. Itu sudah terbukti terjadi selalu pada tahun-tahun Pemilu,” ucapnya.
Selain itu, belanja masyarakat, belanja pemerintah juga meningkat saat masa-masa Pemilu.
Hal itu berpengauh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Seperti informasi, pemerintahan terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi) banyak memperpanjang bantuan sosial (bansos) pada tahun ini.
Pemerintah juga mengenjot penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Jadi saya pikir hal-hal ini lah yang mungkin bisa sedikit memperbaiki realisasi spending yang sebenarnya kurang bagus di 2023,” kata Rangga.
Rangga, melihat tidak sedikit juga investor memilih untuk wait and see sambil menunggu hasil pemilihan umum.
Hal itu berdampak pada investasi di Indonesia.
“Memang kita sepakat bahwa appetite investasi kurang bagus ketika Pemilu, banyak businessman yang wait and see segala macam sehingga itu menjadi red untuk ekonomi kita,” katanya.
Meski demikian, hitungan secara net, efek election spending akan sedikit lebih positif untuk bisa menutup efek negatif dari Pemilu.
“Makanya kita lihat mungkin pertumbuhan ekonomi akan naik lebih sedikit dibandingkan 2023,” katanya.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"