KONTEKS.CO.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama dengan Kementerian Urusan Ekonomi dan Ketenagakerjaan serta Kota Tampere, Republik Finlandia, menandatangani nota kesepahaman untuk bersama-sama membangun kawasan di ibu kota Indonesia yang baru.
Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam pengembangan IKN termasuk metode pembangunan, pendidikan, dan penerapan teknologi
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Bambang Susantono, mengungkapkan keinginan Indonesia untuk belajar dari Finlandia, negara yang terkenal dengan indeks kebahagiaan tertinggi di dunia.
Proses pembelajaran ini akan melibatkan kajian akademik dan proyek percobaan yang bertujuan untuk memahami metode dan faktor-faktor yang membuat Finlandia meraih prestasi tersebut.
“Menyandang gelar seperti itu, bagaimana metodologinya, bagaimana kita mengukurnya itu nanti akan ada kajian-kajian akademik, dan juga akan ada pilot project untuk itu dan ini akan kita lakukan segera,” kata Bambang.
Penerapan Pendidikan Finlandia
Selain kebahagiaan, IKN juga berminat untuk mengadopsi sistem pendidikan Finlandia yang mana dunia mengakuinya sebagai salah satu yang terbaik.
Pendidikan yang berkualitas menjadi fokus dalam rencana pembangunan IKN.
Harapannya, kerja sama dengan Finlandia dapat memberikan pandangan yang berharga tentang strategi dan pendekatan dalam menciptakan fasilitas pendidikan yang unggul.
“Yang kedua Finlandia is very famous on education. Salah satu the best education country di dunia. Kita juga ingin belajar dari mereka bagaimana nanti edukasi fasilitas pendidikan di Nusantara akan kita lakukan bersama ke depan,” kata Bambang.
Selain itu, IKN juga tertarik untuk mengeksplorasi konsep kota pintar yang telah berhasil terterapkan di Finlandia.
Teknologi Finlandia
Dengan mengutamakan pemanfaatan teknologi digital, IKN berencana untuk membangun infrastruktur yang canggih dan inklusif.
Bambang pun menekankan pentingnya menerapkan teknologi yang cerdas untuk memastikan keberlanjutan dan daya tarik kota.
“Bagaimana kita nanti akan menerapkan teknologi untuk digital teknologi yang smart tapi tetap inklusif itu penting untuk kita semua dalam rangka kita menjadi kota yang benar-benar dicintai,” ucapnya.
Meskipun terdapat inspirasi dari Finlandia, Bambang menekankan konsep-konsep tersebut akan mengalami penyesuaian dengan kondisi politik, sosial, dan budaya Indonesia.
Adopsi ide-ide ini akan mengalami penyesuaian untuk menciptakan sebuah kota yang tidak hanya modern tetapi juga tetap memperhatikan nilai-nilai lokal.
“Konsep-konsep itu dicoba nanti dilihat kesesuaiannya dalam kondisi di IKN Nusantara dan tentu tidak mentah-mentah kita adopsi,” pungkasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"