KONTEKS.CO.ID – Profil Sofjan Wanandi, pengusaha sukses di Indonesia yang mendeklarasikan dukungan penuh terhadap pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Bagi masyarakat, namanya sudah tak asing lagi. Profil Sofjan Wanandi sudah membumi sejak masa Orde Baru (Orba).
Ia pula yang menjadi tokoh penginisiasi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk maju menjadi capres.
Sofjan yang memiliki nama asli Liem Bian Koen lahir di Sawahluto, Sumatera Barat, 3 Maret 1941. Dia menamatkan pendidikan dasar dan menengah, SD-SMP, di Kota Padang.
Sejak SMP Sofjan sudah berkutat dengan dunia dagang karena ikut menjaga warung kelontong milik ayahnya. Beranjak SMA, ia “menyeberang” ke Pulau Jawa, tepatnya Jakarta.
Di sini, Sofjan menempuh pendidikan menengah atas di SMA Kanisius Jakarta. Lulus tahun 1960, Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung siap menampungnya.
Tetapi dia lebih condong memenuhi panggilan dari Universitas Indonesia (UI). Sofjan kuliah di UI hanya sampai tingkat 5 pada tahun 1965, lalu memilih keluar karena sibuk menjadi aktivis.
Saat di UI, dia aktif di berbagai organisasi mahasiswa, seperti di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan KAMI Jaya.
Di masa Orde Lama, saudara dari Jusuf Wanandi itu pernah masuk sel karena menentang kekuasaan Presiden Soekarno. Ya, dia adalah salah satu tokoh aktivis gerakan 1966 dari kalangan etnis China.
Profil Sofjan Wanandi: Kejatuhan Rezim Soekarno Bawa Berkah
Pergantian penguasa dari Sokarno ke Soeharto membawa angin segar bagi kiprah Sofjan. Saat kekuasaan berpindah ke Cendana, ia menuangkan aspirasi politiknya ke Partai Golkar. Bahkan tercatat sebagai anggota DPR termuda saat itu bersama 10 mahasiswa lainnya.
Pada akhirnya ia menjadi pengusaha, cita-cita yang teridamkan, tepatnya di tahun 1974. Sofjan mendapar kepercayaan dari Yayasan Kostrad untuk memimpin sejumlah perusahaan.
Ia tertunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur PT Dharma Kencana Sakti. Korporasi yang memiliki sejumlah anak perusahaan.
Dari sini karier sang aktivis melaju terus. Ia menakhodai PT Tri Usaha Bakti yang menggeluti industri perkapalan, asuransi, serta konstruksi.
Sofjan lalu memulai kerajaan bisnisnya sendiri dengan bendera PT Pakarti Yoga. Perusahaan itu akhirnya menggurita di bawah naungan nama Grup Gemala.
Pada awalnya ia membiayai perusahaan dengan mengantongi dana dari surat tanah ayahnya. Bukan hanya itu, Sofjan juga menggadaikan gedung CSIS.
Gemala Group pun bergerak menjadi perusahaan dunia di empat benua. Usahanya bergerak dalam industri otomotif dan properti.
Kini, Gemala Group di bawah kendali generasi kedua dari keluarga Wanandi. Kemudian Sofjan Wanandi dan anaknya membangun Santini Group di tahun 1994.
Bidang usaha Santini Group berkembang pada dunia industri, mulai dari perangkat otomotif, infrastuktur, sumber daya alam, pengembangan properti, dan jasa pelayanan. Bisnisnya makin membesar dan meraup pasar nasional maupun internasional. Semua ia raih berkat kerja kerasnya.
Koleganya di dunia bisnis mengapresiasinya dengan mendaulatnya sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Saat ekonomi Indonesia jatuh pada 1999, ia mendapat amanat sebagai Ketua Dewan Pengembangan Usaha Nasional (DPUN).
Di era kepemimpinan pertama Joko Widodo sebagai presiden di tahun 2014, meskipun sudah berusia 73 tahun, Sofjan Wanandi menjabat sebagai Ketua Tim Ahli Ekonomi Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Demikian profil dan kiprah singkat Sofjan Wanandi dalam dunia bisnis dan politik di Tanah Air. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"