KONTEKS.CO.ID – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadia membantah pernyataan nikel tidak lagi menjadi bahan baku mobil listrik.
Pernyataan itu sekaligus meluruskan pernyataan Co-captain Timnas AMIN, Thomas Trikasih Lembong yang menyebut nikel tidak lagi merupakan bahan baku mobil listrik Tesla.
“Ini sumber polemik, saya ingin mengatakan tidaklah benar kalau ada seorang mantan pejabat atau pemikir ekonomi atau siapa pun yang menyatakan nikel tidak lagi menjadi bahan yang dikejar oleh investor untuk membuat baterai mobil,” ujar Bahlil, Rabu 24 Januari 2024.
Lanjut kata Bahlil, teknologi baterai LFP (lithium ferro-phosphate) dipakai oleh Tesla untuk mobilnya yang standar.
Bahlil juga menegaskan, nikel masih lebih bagus secara kemampuan jarak tempuh ketimbang LFP.
“Itu Tesla sebagian juga masih memakai baterai mobil yang berbahan baku nikel. Jadi jangan omon-omon saja,” sindir Bahlil.
Tidak hanya itu, Bahlil menilai nikel merupakan bahan baku yang besar dan paling dunia masih sangat menginginkannya.
Sebelumnya, pada debat cawapres Gibran Rakabuming Raka menanyakan pendapat Muhaimin Iskandar mengenai kelimpahan nikel di Indonesia.
Gibran berpendapat timses dari Anies Baswedan-Cak Imin, selalu mempromosikan teknologi baterai LFP yang tidak memerlukan nikel.
“Gus Muhaimin, paslon nomor 1 dan tim suksesnya ini sering menggaungkan lithium ferro-phosphate, LFP, saya enggak tahu pasangan nomor 1 ini anti nikel atau bagaimana?,” tanya Gibran.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"