KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Thailand menyetujui pemotongan pajak minuman keras dan klub malam. Keputusan itu demi meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata.
Juru bicara pemerintah, Chai Wacharonke pada pekan lalu mengatakan, pajak wine turun dari 10 persen menjadi 5 persen.
Bahkan, pajak minuman beralkohol dari 10 persen menjadi nol.
Sementara pajak cukai tempat hiburan juga turun dari 10 persen menjadi 5 persen.
“Meski demikian, kebijakan pajak tersebut akan berakhir pada akhir tahun ini,” katanya.
Pengumuman ini muncul setelah pihak berwenang memperpanjang jam buka tempat hiburan sebanyak dua jam pada bulan November.
Dari yang awalnya harus tutup pukul 02.00 dini hari menjadi pukul 04.00.
Sekretaris Tetap Kementerian Keuangan, Lavaron Sangsnit dalam penjelasan terpisah mengatakan, hilangnya pendapatan pajak akan tergantikan dari naiknya penerimaan dari sektor pariwisata.
Pariwisata adalah pendorong utama perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara.
Menurut data pemerintah, tahun lalu, Thailand mencapai target 28 juta wisatawan sehingga menghasilkan 1,2 triliun baht.
“Pada tahun 2024, kami menargetkan lebih dari 34 juta kunjungan wisatawan,” kata Lavaron.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"