KONTEKS.CO.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap meresmikan lima bendungan baru pada awal tahun 2024.
Lima bendungan baru yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Bendungan Karian, Cipanas, Sepaku Semoi, Tiu Suntuk, dan Lolak.
“Kehadiran bendungan sebagai sumber daya air ini menjadi bagian dari upaya menciptakan ketahanan air dan pangan di Indonesia,” kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Desember 2023.
Bendungan Karian
Endra menjelaskan, Bendungan Karian dengan kapasitas tampung 314.7 juta m3 akan menambah suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas 22.000 hektare.
Selain irigasi, Bendungan Karian akan menyediakan air baku untuk kebutuhan rumah-tangga, dan industri di 9 kota/kabupaten di Provinsi Jakarta dan Banten sebesar 14,6 m3/detik.
Sembilan kota/kabupaten di antaranya, Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon sebesar 1,5 m3/detik.
Maja, Kabupaten Lebak sebesar 0,6 m3/detik; Kabupaten Bogor sebesar 0,2 m3/detik dan Kabupaten Tangerang sebesar 3,6 m3/detik.
Selanjutnya, Kota Tangerang sebesar 2,0 m3/detik, Kota Tangerang Selatan sebesar 1,8 m3/detik, dan terakhir Kota Jakarta Barat sebesar 4,2 m3/detik.
Bendungan Cipanas
Bendungan ini diproyeksikan untuk menambah suplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.
Bendungan ini juga dapat memenuhi air baku sebesar 850 liter/detik bagi kawasan industri Rebana dan kawasan permukiman, termasuk Bandara Kertajati.
Bendungan Sepaku Semoi
Ketiga Bendungan Sepaku Semoi mampu menyediakan air baku di kawasan IKN dengan kapasitas sebesar 2.000 liter/detik dan untuk Balikpapan sebesar 500 liter/detik.
Bendungan Sepaku Semoi juga memiliki kemampuan reduksi banjir hingga 232 m3/ detik atau sebesar 55 persen untuk wilayah ibu kota baru dan Kecamatan Sepaku.
Bendungan Tiu Suntuk
Bendungan ini yang berlokasi di Sumbawa Barat dibangun sejak Februari 2020 dengan biaya sebesar Rp1,22 triliun.
Dengan kapasitas tampungan 55,90 juta m3 dan luas genangan 312,09 Ha, bendungan ini nantinya mampu menyuplai air baku sebesar 68 liter/detik, daerah irigasi seluas 1.900 Ha, serta memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,81 MW.
Bendungan ini juga memiliki kemampuan reduksi banjir sebesar 390 m3/detik. Selain itu juga berpotensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.
Bendungan Lolak
Terakhir, Bendungan Lolak yang memiliki luas area genangan 97,5 hektare.
Bendungan ini mampu memasok air irigasi seluas 2.214 hektare, mendukung penyediaan air baku 500 liter/detik, pariwisata, konservasi air.
Penampungan air ini juga memiliki potensi tenaga listrik 2,43 megawatt.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"