KONTEKS.CO.ID – Utang BUMN tembus angka Rp1.600 triliun di tahun lalu. Jumlah ini naik dari tahun 2021 senilai Rp1.580 triliun.
Timbul pertanyaan, apakah BUMN di Indonesia yang asetnya gede-gedean masih dalam kondisi sehat melihat besarnya utang perusahaan pelat merah ini?
Besarnya utang diimbangi BUMN dengan menorehkan kenaikan modal mencapai Rp3.200 triliun. “Total utangnya (BUMN) mencapai Rp1.600 triliun, (tapi) modalnya Rp3.200 triliun,” kata Menteri Badan Usama Milik Nusantara (BUMN), Erick Thohir, di Bali, Jumat 7 Juli 2023.
Dia menambahkan, umumnya kalau pengusaha berutang 70% dan modal 30%, maka BUMN kondisinya terbalik/
“Utangnya perusahaan BUMN hanya 34%, modalnya 66%,” kelit Erick Thohir saat ditemui di Bali.
Erick menilai, dengan komposisi seperti itu bisa disimpulkan kondisi BUMN sehat dan aman.
Dia menambahkan, masyarakat jangan cuma melihat angka utang yang ditanggung BUMN. Tapi harus memandang modal atau ekuitas yang dibukukan perusahaan negara.
“Kadang kita terpatok dengan utang-utang,” kelit Erick.
Erick yang digadang-gadang sebagai bakal calon wakil presiden itu menambahkan, secara operasional dan keuangan tak semua BUMN karya merugi.
Bahkan, klaim dia, ada sejumlah perusahaan yang menghasilkan kinerja positif. BUMN karya dengan segala tantangannya juga berkemauan membangun guna meningkatkan perekonomian bangsa dan membuka kesempatan kerja.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"