KONTEKS.CO.ID – Pengunjung Candi Borobudur dibatasi jumlah dan durasi kunjungannya. Nantinya, tiap pengunjung hanya diberi waktu untuk naik ke atas selama 15 menit.
Ya, wacana pengunjung Candi Borobudur dibatasi kembali mengemuka setelah lama menghilang. Pembatasan dilakukan guna menjaga kelestarian benda cagar budaya dunia itu.
Erick Thohir, Menteri BUMN, pun angkat bicara terkait wacana pembatasan pengunjung Candi Borobudur. Dikatakan, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) alias InJourney nantinya bakal menghadirkan satu sistem digital yang berperan menandai dan membatasi wisatawan di sana.
“Ini demi Borobudur, peninggalan luar biasa dan dunia internasional takut rusaknya, maka diharapkan ada pembatasan. Solusinya ya dengan digitalisasi,” ungkap Erick Thohir saat konferensi pers rangkaian peringatan Hari Raya Waisak di Jakarta, Kamis 25 Mei 2023.
Dengan digitalisasi, sebut dia, pengelola hanya mengizinkan 150 pengunjung untuk menaiki Candi Borobudur selama 15 menit. Setelah durasi habis, bakal ada pergantian dengan rombongan 150 pengunjung lain.
Regulasi lain dalam upaya menjaga kelestarian Candi Borobudur adalah masyarakat dilarang mengenakan sepatu atau sandal saat menaiki Borobudur. Tujuannya, menjaga centimeter dari struktur candi agar tidak tergerus dan terus menipis.
Alasannya, jelas Meneg BUMN itu, bebatuan yang ada relief dan tangga candi tergerus sampai 5 centimeter dari ketebalan awal lantaran gesekan alas kaki. Selain itu faktor dari alam.
Pemerintah Indonesia, dengan InJourney juga berencana membangun sejumlah zona di kawasan candi. Masing-masing, zona spiritual hingga zona wisata yang dijaga oleh petugas budaya.
“Di Borobudur ada zona spiritual, bagi yang mau ngonten, ada yang mau santai boleh. Tapi satu sama lain saling menghormati,” pungkasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"