Dunia

Krisis Perbankan Barat Membuat Putin Tersenyum


KONTEKS.CO.ID – Krisis perbankan baru-baru ini di AS dan Eropa membuat Presiden Rusia Vladimir Putin tersenyum.

Krisis perbankan ini juga membuat Putin memperkuat pesannya tentang perang Ukraina. Sementara bank-bank Rusia tetap relatif terlindungi dari potensi kejatuhan.

Keyakinan pada sistem perbankan Amerika memburuk dengan cepat selama seminggu terakhir setelah kegagalan perbankan terbesar kedua dan ketiga dalam sejarah AS. Ini menimbulkan krisis perbankan. Sedangkan Bank Nasional Swiss harus menyelamatkan Credit Suisse dari default.

Ekonom memperingatkan kegagalan bank sebesar Credit Suisse dapat memicu krisis ekonomi, termasuk berdampak pada minyak Rusia. Tetapi ketika orang-orang di negara-negara Barat panik, Putin memperoleh peluang untuk tertawa.

BACA JUGA:   Setahun Perang Rusia-Ukraina dalam Angka

“Yang diinginkan Putin adalah narasi kekacauan di AS dan di Eropa, apakah kekacauan itu adalah protes gaya 6 Januari, polarisasi politik, atau krisis ekonomi,” kata Michael Kimmage, yang sebelumnya memegang portofolio Rusia/Ukraina tentang perencanaan kebijakan Departemen Luar Negeri kepada Newsweek.

“Dia (Putin) hanya ingin menunjukkan ada penurunan Barat dan bahwa Barat tidak akan mampu mendukung Ukraina dalam jangka panjang,” tambahnya.

“Tidak ada yang pasti benar, tapi itu adalah narasi yang dia ingin kumpulkan dan acara semacam ini pasti berguna bagi publik Rusia,” tukas Kimmage.

Sejak dia memerintahkan invasi ke Ukraina tahun lalu, Putin mengecam Barat sebagai kekuatan yang memudar dan bekerja untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara di Timur, seperti China dan Iran.

Ini adalah pesan yang dia gunakan untuk menenangkan ketakutan Rusia atas meningkatnya jumlah sanksi yang telah dijatuhkan oleh Barat, dan kemungkinan akan dibantu oleh upaya Barat untuk mengisolasi Rusia secara finansial.

Bank Sentral Swiss menawarkan Credit Suisse sebagai penyelamat pada hari Kamis, melawan keruntuhan bank, karena risiko gagal bayar bank meningkat. “Namun, bahkan jika Credit Suisse gagal, dan menyebabkan krisis ekonomi berikutnya di seluruh Eropa, itu akan berdampak kecil pada bank Rusia atau sistem keuangan Rusia,” ungkap Gary Hufbauer, seorang nonresident fellow di Peterson Institute for International Economics kepada Newsweek.

Sebab, kata dia, setelah satu tahun sanksi dan isolasi ekonomi, bank-bank Rusia kini “terlindung dengan baik dari Barat”.

BACA JUGA:   Jerman Khawatir Kekalahan Ukraina Terjadi Setiap Hari


Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Author

  • Iqbal Marsya

    Saya sudah lama bekerja sebagai wartawan. Awalnya di tahun 1999 bekerja di RRI Pro2 Jakarta, lalu melompat ke radio lokal. Tak lama, bergabung hampir 16 tahun dengan KORAN SINDO/SINDOnews. Kemudian ke kilat.com, indopos online, dan sekarang di KONTEKS.CO.ID

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi