KONTEKS.CO.ID – Puluhan pilot jet tempur Israel menolak untuk berlatih sebagai protes atas peninjauan kembali kekuasaan peradilan.
Dari 40 pilot jet tempur Israel cadangan di Skuadron ke-69 Angkatan Udara Israel, 37 orang di antaranya tidak akan muncul di salah satu sesi pelatihan yang direncanakan pada hari Rabu nanti.
Ini sebagai bentuk protes mereka terhadap rencana pemerintah untuk secara radikal membatasi kekuasaan peradilan negara.
Pilot cadangan memberi tahu Komandan IAF, Jenderal Tomer Bar, dan pemimpin skuadron mereka tentang niatan mereka. Namun mereka akan melapor untuk bertugas jika diperlukan untuk tugas operasional.
“Pada hari Rabu, 8 Maret, kami akan mengabdikan waktu kami untuk wacana dan pemikiran demi demokrasi dan persatuan rakyat, dan oleh karena itu kami tidak akan melapor ke tugas cadangan pada hari ini, kecuali kegiatan operasional. Selama sisa minggu ini, kami akan melapor (untuk tugas) sesuai rencana,” kata para pilot cadangan dalam surat yang diajukan kepada atasannya, dikutip Middle East Monitor, Senin, 6 Maret 2023.
Mantan Kepala Staf, Gadi Eisenkot MK, menyerukan personel militer untuk menjaga tentara Israel “jauh dari pertengkaran”. “Sebagai warga negara dan sebagai anggota Knesset yang menentang kudeta yudisial, saya mendesak Anda untuk tidak melewatkan pelatihan,” tambahnya.
Bulan lalu, Kepala Staf Angkatan Darat Herzi Halevi meminta pasukan cadangan untuk tetap netral dan tidak terlibat dalam protes.
Sebuah surat yang dikirim oleh Jenderal Bar kepada semua cadangan IAF pada hari Jumat bocor ke media. “Saya menghormati keraguan (yang mungkin Anda alami),” tulisnya.
“Namun, harapan saya sebagai komandan IAF, seperti harapan para komandan bersama saya, adalah bahwa Anda akan terus melapor ke unit Anda untuk bertugas; bahwa Anda akan terus melayani dan memenuhi komitmen Anda kepada unit, kepada bawahan dan kepada komandan Anda, untuk negara Israel, untuk keamanan dan perlindungan warganya,” tulisnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"