KONTEKS.CO.ID – Peringatan setahun perang Rusia-Ukraina akan dirayakan pada Jumat, 24 Februari 2023. Banyak fakta menarik yang bisa diungkap.
Peringatan setahun perang Rusia-Ukraina tepat pada Jumat, 24 Februari 2023. Salah satu fakta menarik adalah berapa banyak uang yang dihabiskan anggota NATO buat Ukraina.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, sebanyak 30 anggota aliansi militer telah memberikan bantuan militer, kemanusiaan, dan keuangan senilai setidaknya USD80 miliar (sekitar Rp1,2 biliun dengan kurs 23 Februari 2023) ke Kyiv.
Hanya sehari sebelum ulang tahun pertama invasi Rusia ke Ukraina, ada tanda-tanda yang berkembang bahwa serangan besar baru Rusia telah dimulai.
“Kami melihat bagaimana mereka (Rusia) mengirim lebih banyak pasukan, lebih banyak senjata, lebih banyak kemampuan,” beber Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, pada Senin, 20 Februari 2023 seperti dilaporkan Al Jazeera.
Rusia telah menuduh aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat itu terlibat secara “langsung dan berkembang” dalam konflik tersebut dengan memberi pemerintah Ukraina bantuan militer senilai puluhan miliar dolar, termasuk tank tempur, selama setahun terakhir.
Dalam komentarnya kepada wartawan menjelang pertemuan para menteri pertahanan NATO, Stoltenberg mengatakan masalah pasokan pesawat tempur sudah dibahas tetapi menekankan bahwa perkembangan seperti itu tidak akan membuat negara-negara anggota menjadi bagian dari perang.
Berapa banyak bantuan yang dikirim anggota NATO ke Ukraina?
Menurut data terbaru dari Institut Kiel untuk World Economy, sebuah think tank Jerman, anggota NATO berkomitmen setidaknya 75,2 miliar euro (USD80,5 miliar) dalam bantuan keuangan, kemanusiaan, dan militer antara 24 Januari dan 20 November 2022.
Dengan komitmen sebesar 47,8 miliar euro (USD51,2 miliar), AS adalah kontributor terbesar Ukraina, dengan setidaknya 22,9 miliar euro (USD24,5 miliar) digunakan untuk janji militer, 15,05 miliar euro (USD16,1 miliar) dalam bentuk bantuan keuangan dan 9,9 miliar euro (USD10,6 miliar) dalam bantuan kemanusiaan.
Bantuan militer meliputi senjata, peralatan, dan bantuan keuangan untuk militer Ukraina. Bantuan kemanusiaan mencakup obat-obatan, makanan, dan barang-barang lainnya untuk warga sipil, sementara bantuan keuangan datang dalam bentuk hibah, pinjaman, dan jaminan.
Inggris adalah kontributor anggota NATO tertinggi kedua dengan 7,1 miliar euro (USD7,6 miliar) yang dijanjikan ke Ukraina, sementara Jerman di urutan ketiga dengan 5,4 miliar euro (USD5,8 miliar).
Swedia dan Finlandia yang bukan anggota telah berkomitmen masing-masing setidaknya 810 juta euro (USD867 juta) dan 310 juta euro (USD332 juta).
Sejak 20 November, AS dan negara lain telah menjanjikan paket militer tambahan ke Ukraina. Bagan di bawah ini memberikan perincian terperinci tentang berapa banyak komitmen masing-masing negara anggota NATO untuk Ukraina.***
Sejarah dan ekspansi NATO
NATO, singkatan dari North Atlantic Treaty Organization, adalah aliansi militer terbesar di dunia.
Itu didirikan pada tahun 1949 oleh 12 negara anggota – Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris dan Amerika Serikat – dengan tujuan membatasi ekspansi Uni Soviet dan mendorong integrasi politik di Eropa.
Antara tahun 1950 hingga 1999, tujuh negara lagi – Yunani, Turki, Jerman Barat, Spanyol, Republik Ceko, Hongaria, dan Polandia – bergabung dengan aliansi tersebut.
Ekspansi berlanjut pada 2004 ketika tujuh negara Eropa Timur – Bulgaria, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, Slovakia, dan Slovenia – bergabung dengan blok militer tersebut.
Dari semua itu, kecuali Slovenia, adalah bagian dari Pakta Warsawa – sebuah perjanjian pertahanan yang dibuat pada 1955 antara Uni Soviet dan tujuh negara satelitnya.
Sekarang, NATO terdiri dari 30 negara. Hanya enam anggota dari 27 negara Uni Eropa (UE) yang bukan anggota NATO. Mereka adalah Austria, Siprus, Finlandia, Irlandia, Malta, dan Swedia.
Presiden Rusia Vladimir Putin sering menyebut perluasan NATO ke arah timur sebagai alasan konflik di Ukraina.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"