KONTEKS.CO.ID – Soal pernyataan rasis mantan pebulutangkis Malaysia, Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) pun bereaksi. Selengkapnya simak di sini.
Soal pernyataan rasis mantan pebulutangkis Malaysia, Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) telah menghubungi Asosiasi Bulutangkis China (CBA).
Seperti diberitakan sebelumnya, baru-baru ini viral di media sosial, seseorang yang dikabarkan mantan pemain cadangan BAM (sebelumya disebutkan sebagai mantan pelatih BAM) yang bernama Bong Guang Yik telah melontarkan pernyataan rasis.
Dalam video tersebut, Guang Yik yang kini dikabarkan menjadi pelatih bulutangkis di China, mengklaim manajemen BAM yang mayoritas penduduknya adalah Melayu menjadi penyebab turunnya prestasi olahraga tersebut.
Dikatakannya, orang Melayu tidak mengelolanya dengan sempurna, apalagi sering meninggalkan latihan atau manajemen setiap waktu shalat (5 kali dalam sehari).
Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) telah mendesak Asosiasi Bulutangkis China (CBA) untuk mengambil tindakan terhadap Bong Guang Yik yang saat ini menjabat sebagai pelatih di negara tersebut, menyusul pernyataannya yang rasis dan menyinggung kepekaan agama.
Meski mengecam keras pernyataan rasis yang dibuat oleh individu tersebut, BAM dalam pernyataannya pada Senin, 13 Februari 2023,i juga menginformasikan bahwa mereka akan mengirimkan pengaduan resmi ke CBA untuk tindakan lebih lanjut.
“BAM sangat terkejut dan akan memperpanjang masalah ini termasuk mengirimkan pengaduan resmi ke CBA,” beber BAM dalam pernyataan resminya seperti dilaporkan BH Online.
“Komentar yang memecah belah seperti ini tidak memiliki tempat di masyarakat terutama di negara kami dan tidak dapat ditolerir,” imbuh BAM dalam pernyataannya.
“Asosiasi mengutuk keras segala bentuk diskriminasi dan akan mendesak CBA untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap individu ini,” kata BAM lagi.
Adapun BAM juga menegaskan bahwa semua anggota badan induk bulutangkis di Malaysia tidak akan menerima individu yang rasis.
Individu rasis seperti itu tidak boleh dipekerjakan sebagai pelatih dalam olahraga yang sangat dicintai oleh jutaan penggemar multietnis dan agama,” tutup pernyataan tersebut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"