Dunia

Rusia Ancam AS: Setop Sebarkan Hoaks Perang Rusia-Ukraina


KONTEKS.CO.ID – Rusia ancam AS untuk berhenti menyebarkan hoaks terkait perang Rusia-Ukraina selengkapnya bisa disimak dalam artikel berikut.

Rusia ancam AS untuk berhenti menyebarkan hoaks terkait perang Rusia-Ukraina yang akhir Februari ini akan berusia satu tahun.

Rusia menuntut kedutaan Amerika Serikat (AS) di Moskow untuk berhenti menyebarkan apa yang dianggapnya sebagai berita palsu terkait operasi militernya di Ukraina.

Bila tidak menuruti ultimatum dari Moskow, Rusia mengancam akan mengusir diplomat AS, seperti dilaporkan kantor berita TASS.

BACA JUGA:   Rusia Ancam Inggris Jangan Kirim Jet Tempur ke Ukraina: Ini Reaksi PM Inggris Rishi Sunak

Mengutip sumber senior kementerian luar negeri Rusia, TASS mengatakan sebuah catatan resmi telah dikirimkan ke kedutaan AS di Moskow yang memperingatkan bahwa para diplomat yang terlibat dalam “kegiatan subversif” akan diusir.

Pekan lalu, duta besar baru Washington untuk Moskow, Lynne Tracy, tiba di ibu kota Rusia bulan lalu.

Inggris harus meningkatkan dukungan militer ke Ukraina, kata kepala pertahanan Partai Buruh
Kepala kebijakan pertahanan Partai Buruh mengatakan Inggris harus menetapkan strategi baru untuk meningkatkan produksi militer guna mendukung Ukraina dengan lebih baik.

BACA JUGA:   Rusia Gandakan Jumlah Kapal Perang di Laut Hitam

John Healey mengatakan negara itu perlu meningkatkan produksi pertahanannya, mengakhiri pengurangan angkatan bersenjatanya, dan memenuhi komitmennya pada NATO.

“Apa yang dibutuhkan sekarang dari pemerintah Inggris… bukan hanya pengumuman ad hoc bantuan militer… tetapi rencana jangka panjang yang membawa kita melewati tahun 2023 dan seterusnya untuk bantuan militer, diplomatik, ekonomi, kemanusiaan yang kita bersedia untuk menyediakan Ukraina,” kata Healey seperti dilaporkan Al Jazeera.

BACA JUGA:   Inggris Tidak Akan Kirim Jet Tempur ke Ukraina: Jika Situasinya Begini

“Ini adalah keputusan untuk saat ini. Ini adalah keputusan untuk bulan depan dalam Tinjauan Terpadu baru dan dalam anggaran musim semi,” katanya dalam sebuah wawancara, mengacu pada tinjauan kebijakan luar negeri dan pertahanan Inggris.***



Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi