KONTEKS.CO.ID – Korban gempa Turki terus berjatuhan. Hampir 200 orang tewas di Turki dan Suriah pascaterjadi salah satu gempa bumi terkuat yang melanda Turki dalam kurun waktu 100 tahun lebih.
Korban Gempa Turki mengirimkan getaran di seluruh wilayah kedua negara, meruntuhkan bangunan dan membuat penduduk berlarian ke jalan.
Korban akan terus berjatuhan. “Gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 terjadi tepat setelah pukul 04.00, Senin pagi waktu setempat, 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, Provinsi Gaziantep, dengan kedalaman 24,1 kilometer,” kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Senin pagi.
Nurdagi terletak di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. Sedangkan gempa dirasakan di beberapa negara di wilayah tersebut, termasuk Lebanon.
“Setidaknya 76 orang tewas dan lebih dari 440 terluka di Turki,” menurut Badan Manajemen Nencana Negara (AFAD) Turki, dilansir CNN.
Di negara tetangga Suriah, setidaknya 111 orang tewas dan lebih dari 500 orang terluka. Demikian keterangan TV Negara Suriah mengutip Kementerian Kesehatan. Kematian dilaporkan terjadi di Aleppo, Latakia, Hama dan Tartus.
Lusinan orang terjebak di bawah reruntuhan, menurut kelompok “White Helmets”, yang secara resmi dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, sebuah organisasi kemanusiaan yang dibentuk untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka dalam konflik.
Sebagian besar Suriah barat laut, yang berbatasan dengan Turki, dikendalikan oleh pasukan anti-pemerintah di tengah perang saudara berdarah yang dimulai pada 2011.
Gempa terjadi sebelum fajar pada hari Senin, ketika penduduk kemungkinan sedang tidur dan tidak siap menghadapi dampaknya.
Video dari warganet Turki yang dibagikan di media sosial menunjukkan puluhan bangunan runtuh. Sementara warga yang ketakutan berkerumun di jalan yang gelap di tengah kekacauan. Petugas penyelamat terlihat melakukan operasi pencarian dan penyelamatan dengan senter. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"