KONTEKS.CO.ID – Kementerian Luar Negeri Turki memanggil duta besar Norwegia sehubungan dengan rencana Rasmus Paludan bakar Alquran, Jumat 3 Februari. Turki menyatakan protes atas rencana tersebut.
Sumber kementerian mengatakan pada Sputnik, rencana Rasmus Paludan bakar Alquran sesuai janji politisi Denmark tersebut yang akan melakukan aksinya setiap Jumat depan masjid.
“Kami menekankan bahwa kami mengutuk dengan tegas sikap Norwegia terhadap pencegahan tindakan provokatif yang jelas memenuhi syarat sebagai kejahatan rasial. Kami berharap otoritas Norwegia tidak mengizinkan tindakan ini, tindakan seperti itu tidak dapat diterima,” kata sumber itu mengenai rencana barbar ini.
Paludan, pemimpin partai Garis Keras Denmark Stram Kurs, membakar salinan kitab suci umat Islam di Swedia dan Denmark sebagai protes terhadap kepemimpinan Turki. Dia berjanji akan membakar kitab suci umat Islam setiap Jumat kecuali Turki menyetujui tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Protes serupa dilakukan oleh politisi Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida Edwin Wagensveld di Belanda, ketika dia merobek halaman dari salinan Alquran dan membakarnya di depan gedung parlemen di Den Haag. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"