KONTEKS.CO.ID – Pelecehan anak seringkali terjadi di balik pintu tertutup. Tapi pelecehan Gabriel Fernandez dan luka-lukanya terlihat jelas oleh guru dan pekerja sosial. Namun pembiaran tersebut berakibat fatal. Gabriel dibunuh secara tragis pada usia delapan tahun. Bocah 8 tahun tewas disiksa.
Ini adalah kisah Gabriel Fernandez, dan pelecehan mengerikan yang dideritanya secara terbuka di tangan ibu kandung dan pacarnya sebelum ia meninggal pada Mei 2013, sebagaimana ditulis All That’s Interesting. Bocah 8 tahun tewas disiksa oleh ibunya.
Kisah bocah 8 tahun tewas disiksa oleh ibunya ini bermula saat Gabriel Fernandez yang tinggal di Palmdale, California, memiliki kehidupan keluarga yang sulit sejak awal. Ibunya, Pearl Fernandez, tidak menginginkan anak lagi dan bahkan meninggalkannya di rumah sakit.
Faktanya, Pearl sudah memiliki catatan penelantaran dan pelecehan anak. Satu tahun sebelumnya, Booth Law melaporkan bahwa seorang kerabat telah memberi tahu Layanan Perlindungan Anak, mengatakan bahwa Pearl memukuli putra lainnya. Tapi tidak ada yang dilakukan.
Tidak diinginkan oleh ibunya, Gabriel menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan paman buyut dan pasangannya. Dia kemudian pindah dengan kakek-neneknya.
Tetapi pada tahun 2012, meskipun Pearl menghadapi tuduhan memukul putrinya dan lalai memberinya makan, Pearl tiba-tiba bersikeras bahwa Gabriel tidak dirawat dengan baik oleh kerabatnya dan dia menginginkannya kembali.
Perubahan sikap Pearl, bukan karena rasa kangen yang mendalam pada putra yang diterlantarkannya atau dorongan rasa bersalah.
Sebenarnya, Pearl mengambil kembali Gabriel karena ia ingin mengumpulkan tunjangan kesejahteraan. Terlepas dari keberatan kakek nenek Gabriel, dia membawa bocah itu kembali ke rumahnya pada Oktober 2012.
Di sana, Gabriel tinggal bersama ibunya, pacarnya Isauro Aguirre, dan dua kakak laki-laki, Ezequiel yang berusia 11 tahun dan Virginia yang berusia 9 tahun.
Segera setelah itu, Jennifer Garcia, guru kelas satu Gabriel di Summerwind Elementary di Palmdale, California, mulai memperhatikan bahwa bocah itu menunjukkan tanda-tanda dilecehkan. Bahkan, Gabriel bahkan memberitahunya tentang hal itu.
“Apakah normal bagi ibu untuk memukul anak-anak mereka?” dia bertanya kepada Garcia suatu hari di bulan Oktober 2012. “Apakah normal ibumu memukulmu dengan bagian sabuk yang ujungnya terbuat dari logam? Apakah normal bagi Anda untuk berdarah?
Sepulang sekolah hari itu, Garcia menelepon hotline pelecehan anak, yang menghubungkannya dengan seorang pekerja sosial bernama Stefanie Rodriguez. Meski awalnya Garcia merasa tenang, pelecehan terhadap Gabriel Fernandez sepertinya terus berlanjut. (bersambung) ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"