KONTEKS.CO.ID – Para kepala negara anggota PBB menghadiri sesi Majelis Umum PBB yang membahas tema global. Pada kesempatan tersebut, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan kepada para pemimpin dunia bahwa Perdana Menteri India Narendra Modi benar ketika dia mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa ini bukan waktunya untuk berperang.
Modi, yang bertemu dengan Putin pekan lalu di sela-sela pertemuan ke-22 Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, mengatakan bahwa “era saat ini bukan perang”. Dia telah berbicara dengan Putin beberapa kali melalui telepon mengenai masalah ini dan menggarisbawahi pentingnya demokrasi, diplomasi dan dialog. Seperti ditulis Republic World.
“Narendra Modi, perdana menteri India benar ketika dia mengatakan waktunya bukan untuk perang. Ini bukan untuk balas dendam terhadap Barat atau untuk menentang Barat melawan Timur. Ini adalah waktu kolektif bagi negara-negara berdaulat kita yang setara untuk mengatasinya. Bersama dengan tantangan yang kita hadapi,” kata Macron saat berpidato di Debat Umum Sidang ke-77 Majelis Umum PBB, Selasa, 20 September 2022.
“Inilah sebabnya mengapa ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan kontrak baru antara utara dan selatan – kontrak efektif yang menghormati pangan, keanekaragaman hayati dan pendidikan. Ini bukan lagi waktunya untuk berpikir keras tetapi untuk membangun koalisi tindakan spesifik. Untuk mendamaikan kepentingan yang sah dan kepentingan bersama,” katanya.
Di Samarkand, Putin telah memberi tahu Modi bahwa dia tahu “posisinya dalam konflik di Ukraina dan kekhawatiran yang terus-menerus anda utarakan”.
“Kami akan melakukan yang terbaik untuk menghentikannya sesegera mungkin. Namun, sayangnya, pihak lawan, pimpinan Ukraina, mengumumkan bahwa mereka meninggalkan proses negosiasi dan menyatakan bahwa mereka ingin mencapai tujuannya dengan cara militer di medan perang, seperti yang mereka katakan. Namun demikian, kami akan selalu memberi tahu anda tentang apa yang terjadi di sana,” kata Putin.
Dalam pidatonya, presiden Macron menyinggung peran Gerakan Non Blok yang di dirikan salah satunya oleh Indonesia. “Pertempuran Gerakan Non Blok adalah perjuangan untuk perdamaian. Mereka berjuang untuk perdamaian, kedaulatan negara dan integritas teritorial,” tutup Macron. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"