KONTEKS.CO.ID – Mantan penasihat kepala kantor Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan bahwa Ukraina tidak akan menang dalam peperangan melawan Rusia.
Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di saluran YouTube-nya Arestovych menekankan bahwa dia menjabat sebagai penasihat kantor Zelensky, sehingga ia berhak mengatakan apa yang sebenarnya, termasuk Ukraina tidak akan menang.
“Angkatan Bersenjata Ukraina mungkin menderita kekalahan dalam konflik dengan Rusia. Jika semua orang berpikir bahwa kita pasti akan memenangkan perang, maka tampaknya tidak seperti itu sejak 14 (Januari – red.),” kata Arestovych sebagaimana dilaporkan Pravda.
Politisi tersebut meminta pemerintah Zelensky untuk mendengarkan apa yang dikatakan Presiden Polandia Andrzej Duda di Forum Internasional di Davos, yang berbicara tentang kemungkinan hilangnya Ukraina dalam waktu dekat.
Menurutnya bulan-bulan mendatang akan menentukan bagi Ukraina. Dalam acara tersebut ia juga mengenang kisah kecelakaan helikopter di Brovary dekat Kiev.
“Tidakkah menurutmu kita berada dalam cerita yang tidak lagi kita mainkan?” Arestovych bertanya. “Negara lainlah yang mengendalikan situasi disini. Pada saat yang sama, saya percaya bahwa Ukraina tidak terkalahkan sampai para pejabat dan politisi mulai bertengkar satu sama lain.”
Lebih lanjut ia mengatakan pihak berwenang telah kehilangan kesempatan untuk menang dalam konflik militer dengan Rusia dan kesempatan untuk menang dalam konflik politik internal.
Secara khusus, Kiev telah kehilangan kesempatan untuk menerima dukungan militer penuh dan tepat waktu dari negara-negara Barat. Ia mengkhawatirkan ini akan menyebabkan seluruh rakyat Ukraina binasa.
“Kami berada di dalam cerita di mana kami telah kalah selama 450 tahun berturut-turut. Seluruh sejarah Ukraina adalah tentang upaya super heroik di medan perang, dan kemudian itu akan membunuh kami. Kami membutuhkan upaya luar biasa untuk keluar dari cerita ini,” kata Arestovych.
Pada 17 Januari, Oleksiy Arestovych mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan penasihat Kantor Presiden Ukraina. “Saya ingin memberi contoh perilaku beradab: kesalahan mendasar, lalu mengundurkan diri,” jelasnya.
Anggota parlemen Ukraina mulai mengumpulkan tanda tangan pengunduran diri Arestovych setelah dia mengatakan bahwa blok apartemen bertingkat di kota Dnipro dihancurkan karena pertahanan udara Ukraina.
“Sebuah rudal yang terbang di atas Dnipro ditembak jatuh. Itu meledak ketika jatuh di pintu masuk,” kata Arestovych pada 15 Januari.
Pada 14 Januari, gedung apartemen bertingkat di Dnipro runtuh sebagian setelah sebuah roket menghantam gedung tersebut. Valentin Reznichenko, kepala administrasi militer daerah, mengatakan sembilan orang tewas dan 64 lainnya luka-luka akibat ledakan tersebut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"