KONTEKS.CO.ID – BND, Badan Intelijen Federal Jerman khawatir kekalahan Ukraina terjadi setiap hari dalam pertempuran melawan Rusia. Demikian dilaporkan Der Spiegel sebagaimana dilansir RT.
Pasukan Rusia dan Ukraina saat ini bersaing untuk menguasai kota Donbass Artyomovsk yang strategis (disebut Bakhmut oleh Ukraina), tetapi situasi di sana tampaknya tidak terlalu bagus untuk Ukraina.ini yang membuat Jerman khawatir kekalahan Ukraina dalam perang.
Surat kabar tersebut mengutip pertemuan “rahasia” antara pejabat BND dan anggota parlemen Jerman yang bertanggung jawab atas keputusan di bidang keamanan.
Tentara Ukraina saat ini kehilangan tiga digit tentara setiap hari dalam pertempuran dengan pasukan Rusia, lapor Der Spiegel mengutip data yang disajikan pejabat intelijen selama pengarahan tertutup awal pekan ini.
Sebelumnya, pada pekan lalu The Times melaporkan bahwa Kiev telah mengirim pasukan dengan perlengkapan yang buruk dan sedikit pengalaman tempur untuk mempertahankan Artyomovsk.
Jika pasukan Rusia berhasil merebut kota, itu akan memiliki konsekuensi serius bagi Kiev, demikian BND memperingatkan. Kendali atas Artyomovsk berpotensi memfasilitasi kemajuan besar Rusia lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Ukraina.
Kota Artyomovsk telah menjadi benteng tentara Ukraina sejak kudeta Maidan pada 2014 di Kiev. Itu adalah bagian dari garis pertahanan sepanjang 70 kilometer yang dibuat oleh pasukan Ukraina selama tahun-tahun berikutnya.Â
Rusia mengklaim kedaulatan atas kota itu bersama dengan Republik Rakyat Donetsk lainnya, yang bergabung dengan Rusia pada Oktober setelah referendum. Kiev menolak pemungutan suara itu sebagai “palsu.”
Kota ini tetap menjadi pusat logistik utama bagi pasukan Ukraina di wilayah tersebut dan telah muncul sebagai titik fokus konflik kedua belah pihak dalam beberapa bulan terakhir.Â
Pasukan Rusia telah mencapai beberapa kemenangan di daerah itu selama beberapa minggu terakhir dengan merebut kota Soledar dan desa strategis Klescheevka di antara beberapa pemukiman lain saat mereka berusaha mengepung Artyomovsk. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"