KONTEKS.CO.ID – Kementerian Pertahanan Jepang berencana sebar rudal hipersonik yang jangkauannya hingga 1.000 kilometer di pulau utara Hokkaido dan pulau barat daya Kyushu yang berbatasan dengan Rusia.
Atas rencana tersebut, Moskow menganggap kebijakan Tokyo mengabaikan pembangunan damai dan ini sebagai tantangan serius bagi keamanan Rusia dan Kawasan Asia-Pasifik secara umum.
Jika praktik ini berlanjut, tidak ada pilihan lain selain mengambil tindakan balasan yang memadai. untuk menghapus ancaman militer. Hal tersebut dikatakan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko kepada TASS.
“Kami telah mencatat implementasi percepatan administrasi [Perdana Menteri Jepang Fumio] Kishida yang meninggalkan kebijakan pembangunan damai, yang telah dianut selama beberapa dekade. Jepang telah memulai militerisasi jalur cepat,” kata Rudenko.
menurut nya, di antara langkah-langkah ancaman sejauh ini adalah penyelenggaraan latihan militer skala besar di dekat perbatasan Rusia bersama dengan mitra non-regional, adopsi dokumen doktrinal versi terbaru di bidang pertahanan dan keamanan dengan maksud untuk menciptakan potensi serangan dan peningkatan belanja pertahanan yang belum pernah terjadi sebelumnya,
“Kami menganggap aktivitas seperti itu oleh Tokyo sebagai tantangan serius bagi keamanan negara kami dan Kawasan Asia-Pasifik secara keseluruhan. Kami memperingatkan bahwa jika praktik ini berlanjut, kami akan terpaksa mengambil tindakan balasan yang proporsional untuk memblokir militer. ancaman terhadap Rusia,” tegasnya. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"