KONTEKS.CO.ID – Prancis alami krisis energi usai sebagian PLTN dinon aktifkan untuk pemeliharaan. Mengatasi hal tersebut, pemerintah menyediakan platform pengecekan kondisi warganya yang meminta bantuan subsidi energi.
Prancis alami krisis energi saat ini, pasokan energi negara ini 75 persen berasal dari PLTN. Platform ini seperti milik kementerian sosial Indonesia, dimana warga dapat mendaftar dan dicek saat mengajukan BLT.
Bagi warga yang ingin mendapatkan subsidi kayu bakar, pemerintah membuka pendaftaran sejak Selasa 27 Desember. Sekitar 2,6 juta rumah tangga memenuhi syarat untuk program ini.
Warga yang memanaskan diri dengan kayu bakar akan menerima cek sebesar 50 Euro (Rp840 ribu) hingga 200 Euro (Rp3,3 juta), tergantung pendapatan dan jenis bahan bakar.
Subsidi ini dilakukan pemerintah guna meringankan rumah tangga kurang mampu dalam mengatasi biaya energi yang melonjak. Pendaftaran dibuka mulai Selasa 27 Desember hingga 30 April 2023. Demikian dilansir Ouest France.
Perhitungan subsidi berdasarkan pendapatan
Cek kayu ini akan cair jika warga menunjukkan faktur nominal yang membuktikan pembelian kayu dengan jumlah minimum 50 Euro. Jumlah bantuan yang dibayarkan kemudian akan dihitung menurut pendapatan warga dan kondisi keluarga.
Adapun warga yang berhak mendapatkan bantuan subsidi kayu bakar ini sedikitnya berpenghasilan minimal hingga 2.260 Euro (Rp37,9 juta) untuk satu orang dan hingga 4.750 Euro (Rp79,8 juta) untuk pasangan dengan dua anak.
Ketentuan ini telah ditetapkan sejak November oleh Menteri Akuntan Publik Gabriel Attal.
Sekitar 70 persen rumah tangga yang memanaskan dengan kayu harus menerima pemeriksaan energi dan diperkirakan jumlah rumah tangga yang memenuhi syarat sebanyak 2,6 juta.
Oleh karena itu, bantuan tambahan, yang ditambahkan ke pemeriksaan energi luar biasa sebesar 100 Euro hingga 200 Euro dikirim ke 12 juta rumah tangga dan pemeriksaan energi tahunan yang bermanfaat bagi 20 persen orang Prancis. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"