KONTEKS.CO.ID – Federasi Sepak Bola Iran mengajukan keluhan kepada FIFA tentang penghapusan kata Allah dari benderanya di postingan media sosial oleh mitranya dari Amerika, kantor berita negara Iran IRNA melaporkan.
Keluhan datang menjelang pertandingan Piala Dunia antara Iran dan Amerika Serikat pada hari Selasa.
Kantor berita negara Iran IRNA melaporkan bahwa “dalam tindakan tidak profesional, halaman Instagram federasi sepak bola AS menghapus simbol Allah dari bendera Iran.”
Badan sepak bola Iran telah menulis kepada FIFA “untuk menuntut agar mengeluarkan peringatan serius kepada federasi AS,” tambahnya.
FIFA belum memberikan tanggapan publik segera atas pengaduan tersebut, seperti dilansir Doha News.
Tim AS dan Iran akan bertemu dalam pertandingan pada Selasa 29 November. Ini merupakan laga yang ditunggu tunggu mengingat permusuhan lama kedua negara. Pada tahun 1980, AS dan Iran mengakhiri hubungan diplomatik.
‘Dukungan untuk perempuan Iran’
Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (USSF) mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Minggu pagi bahwa mereka telah memutuskan untuk menghapus bendera resmi Iran di akun media sosial sebagai solidaritas dengan “perempuan di Iran yang memperjuangkan hak asasi manusia.”
Bendera Republik Islam memiliki tiga pita horizontal berwarna merah, putih, dan hijau dengan kata “Allah” dalam tulisan bergaya di tengahnya.
Bendera Iran hanya menampilkan warna hijau, putih, dan merah di spanduk akun Twitter tim putra AS yang mencantumkan pertandingan penyisihan grup tim. Hal yang sama terlihat di postingan yang menguraikan total poin grup saat ini di akun Facebook dan Instagram-nya.
Pada Minggu sore, bendera yang diubah telah dihapus dari postingan Facebook dan Instagram, dan bendera biasa dengan lambang telah dipasang kembali di spanduk Twitter.
“Kami ingin menunjukkan dukungan kami kepada para wanita di Iran dengan grafik kami selama 24 jam,” kata federasi.
Tim AS “melanggar piagam FIFA, di mana skorsing 10 pertandingan adalah hukuman yang pantas,” tulis kantor berita Iran Tasnim di Twitter. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"