KONTEKS.CO.ID – Keinginan warga Jerman untuk membantu Ukraina melemah akibat membanjirnya jumlah pengungsi Ukraina di negara itu. Demikian dilaporkan Washington Post seperti dilansir Ria Novosti.
“Ketika pemahaman tentang beratnya beban keuangan dan sosial dari menampung pengungsi, keramahan Jerman terhadap pengungsi baru Ukraina melemah,” kata laporan tersebut.
Laporan ini berbanding lurus dengan hasil survei online. Jawaban responden menunjukkan bahwa Jerman masih mengungkapkan simpati untuk Kiev, tetapi sebagian besar yakin bahwa Berlin telah melakukan cukup atau bahkan terlalu banyak untuk Ukraina.
The Washington Post percaya bahwa keengganan untuk berpartisipasi dalam krisis Ukraina mungkin juga disebabkan oleh antipati terhadap intervensi militer yang telah ditanamkan bangsa itu sejak akhir Perang Dunia II.
“Dalam hal ini, keputusan pemerintah Jerman untuk mengirim senjata ke Ukraina merupakan perubahan revolusioner dalam kebijakan luar negeri negara tersebut, yang menganut penolakan permusuhan di luar negeri,” jelas para ahli.
Pada hari Senin, unjuk rasa diadakan di Leipzig, Jerman, di mana pengunjuk rasa menuntut untuk menghentikan bantuan militer ke Ukraina dari Jerman.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait isu Ukraina mengatakan bahwa negara-negara Barat yang mendukung rezim Kiev menjadi pihak dalam konflik tersebut.
Ia juga mencatat bahwa setiap pengiriman yang berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target yang sah untuk Rusia. Sekretaris Pers Presiden Rusia Dmitry Peskov mencatat bahwa memompa Angkatan Bersenjata Ukraina dengan senjata dari Barat tidak berkontribusi pada keberhasilan negosiasi Rusia-Ukraina dan akan berdampak negatif. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"