KONTEKS.CO.ID – Serangan drone Hizbullah makin berbahaya dan tak bisa terpandang sebelah mata. Kini mampu dengan mudah menembus pertahanan udara Israel.
Setidaknya 7 (tujuh) orang terluka dan 1 orang kritis pada hari Selasa 6 Agustus 2024, setelah serangan pesawat nirawak atau drone Hizbullah menembus Galilea Barat.
Setidaknya satu dari mereka yang terluka terluka adalah akibat rudal pencegat Iron Dome yang tidak berfungsi, kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemudian, mengutip Time of Israel.
Layanan Ambulans Magen David Adom (MDA), mengatakan, mereka merawat para korban di tiga lokasi di daerah Nahariya. 1 orang kritis, 1 orang lainnya tercatat dalam kondisi ringan hingga sedang, dan lima lainnya terluka ringan, kata MDA.
Pria yang terluka kritis, berusia 40-an, tertabrak saat mengemudi dan jatuh ke sisi jalan. Ratusan meter jauhnya, di tempat parkir, seorang wanita berusia 30 tahun terluka oleh pecahan peluru, menurut MDA. Lima lainnya terluka oleh ledakan di dekat mereka.
Beberapa jam kemudian, IDF mengatakan, pria yang terluka parah di sepanjang jalan raya Rute 4 dekat Nahariya terluka oleh pencegat Iron Dome. Rudal pencegat ini tidak berfungsi dan jatuh ke tanah.
“Menurut penyelidikan awal, ternyata itu adalah pencegat yang meleset dari sasaran dan menghantam tanah,” kata IDF.
Kelompok perlawanan Hizbullah bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengaku telah meluncurkan “gerombolan” pesawat nirawak serang yang menargetkan pangkalan militer, tetapi semua korban tampaknya adalah warga sipil.
IDF mengatakan, mereka mengidentifikasi beberapa pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara Israel dari Libanon dalam serangan itu.
Dan satu pesawat nirawak tercegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome. Sementara yang lainnya menghantam wilayah Nahariya, yang menyebabkan jatuhnya korban. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"