KONTEKS.CO.ID – Drone Yaman berhasil menghantam apartemen Tel Aviv. Ledakannya membunuh seorang pria dan melukai warga Israel lainnya.
Militer Israel mengatakan, UAV teridentifikasi tetapi pertahanan udara Tel Aviv tidak menembaknya jatuh. Sirene bahaya sendiri tidak teraktifkan karena kesalahan manusia.
Kelompok Houthi yang mendapat dukungan Iran mengklaim serangan itu adalah ulah mereka. Mereka bersumpah untuk terus menargetkan kota tersebut.
Drone tersebut menghantam sebuah gedung apartemen di pusat Tel Aviv, pada Jumat dini hari. Akibatnya, seorang pria tewas dan melukai beberapa lainnya.
Menurut penyelidikan awal yang dilakukan oleh Angkatan Udara Israel, kendaraan udara tak berawak tersebut telah teridentifikasi. Tapi lantaran kesalahan manusia, kendaraan tersebut tidak dapat teridentifikasi oleh pertahanan udara.
Karena tidak ada tindakan yang terambil terhadap target teridentifikasi –yang kemudian terkonfirmasi sebagai drone penyerang jarak jauh yang besar– tidak ada sirene peringatan yang berbunyi.
Drone tersebut langsung menghantam sebuah gedung apartemen di Tel Aviv pada pukul 03.12 waktu setempat. “Setelah mencapai Israel dari Yaman, drone menuju Tel Aviv dari arah laut,” kata Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari dalam konferensi pers, melansir Times of Israel, Jumat 19 Juli 2024.
Drone Yaman Jenis Samad-3 Buatan Iran
Drone, yang teridentifikasi oleh IDF sebagai Samad-3 buatan Iran yang termodifikasi agar memiliki jangkauan yang lebih luas, telah terbang ke negara tersebut selama beberapa jam pada ketinggian rendah, menurut penyelidikan.
“Seorang pria berusia 50-an tewas akibat pecahan peluru akibat ledakan tersebut,” kata Magen David Adom. Menurut layanan ambulans, pria tersebut petugas temukan tak bernyawa di dalam sebuah gedung.
Mereka juga mengatakan delapan orang dibawa ke rumah sakit setempat. Empat di antaranya terluka akibat pecahan peluru atau gelombang kejut akibat ledakan tersebut. Empat lainnya dirawat karena kecemasan akut.
Lokasi kejadian berdekatan dengan beberapa hotel dan Kantor Cabang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tel Aviv.
Banyak hotel di wilayah tersebut saat ini menampung pengungsi Israel yang harus meninggalkan rumah mereka di perbatasan utara dan selatan di tengah perang yang sedang berlangsung.
Seorang pria yang tinggal di dekat lokasi kejadian mengatakan ledakan dahsyat itu terjadi entah dari mana.
“Saya pergi tidur dan tiba-tiba saya mendengar ledakan yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Saya pikir mungkin saya tidak mendengar sirenenya,” kata pria yang bernama Aviel itu kepada lembaga penyiaran publik Kan.
“Setelah tujuh bulan bertugas di cadangan, saya pikir kami telah meninggalkan negara ini dalam kondisi yang lebih baik. Seluruh gedung tertutup debu dan benda-benda berjatuhan menimpa kami di apartemen,” katanya.
Sebuah video yang direkam oleh seorang pengunjung pantai menunjukkan drone bermuatan bahan peledak terbang di ketinggian rendah ke Tel Aviv dari arah laut, sebelum menabrak sebuah gedung apartemen. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"