KONTEKS.CO.ID – Petisi Menkominfo mundur telah mengantongi belasan ribu dukungan. Desakan mundur ini lahir pascaserangan virus ransomware terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
Pihak pertama yang menggagas petisi desakan Menkominfo mundur tersebut adalah Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet).
“Pak Menteri, cukuplah semua kelalaian ini. Jangan jadikan data pribadi kami sebagai tumbal ketidakmampuan Anda. MUNDURLAH!” tulis SAFEnet dalam petisinya, terlihat Kamis 27 Juni 2024.
Di Benua Asia, budaya pejabat gagal bekerja mundur telah menjadi budaya. Bahkan itu pejabat gagal lakukan tanpa desakan pihak lain, melainkan kesadaran sendiri.
Merangkum sejumlah pemberitaan, berikut ini sejumlah pejabat penting negara sahabat yang memutuskan mundur setelah gagal bekerja sesuai tupoksinya.
Petisi Menkominfo Mundur: Contoh Pejabat Asia Mundur karena Gagal Bekerja
1. PM Jepang, Yukio Hatoyama
Perdana Menteri Jepang, Yukio Hatoyama, mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya pada tahun 2010.
Partai Demokratik Jepang yang Hatoyama pimpin meraih kemenangan besar dalam pemilu. Keberhasilan ini terpuji sebagai revolusi politik Jepang.
Ia berupaya mengubah dinamika politik melalui pengambilalihan kekuasaan dari birokrat. Dan mengalihkannya kepada politisi serta pemerintah daerah.
Tapi muncul tuduhan pendanaan kampanye ilegal yang mencoreng pencitraan pemerintahan Hatoyama. Bahkan sejumlah menterinya diselidiki lantaran tuduhan korupsi.
2. Petisi Menkominfo Mundur: Menteri Ekonomi Korea Selatan, Choi Joong-kyung
Sang menteri menyatakan mundur dari posisinya sebagai bentuk pertanggungjawabannya terhadap bencana pemadaman listrik secara nasional di Korsel pada 15 September 2011.
Presiden Korsel sangat menyayangkan Choi harus mengambil tanggung jawab moral atas pemadaman tersebut. Sebab ia tidak bertanggung jawab secara langsung atas peristiwa itu.
Choi mundur seusai Kantor Perdana Korea Selatan merilis hasil penyelidikan selama sepekan. Hasil penyelidikan menyebut kesalahan dan “salah perhitungan” pemerintah memicu pemadaman listrik besar-besaran. Ini berdampak terhadap lebih dari 2 juta rumah pada 15 September 2011.
3. Menteri Kesehatan Taiwan, Chiu Wen-ta
Chiu Wen-ta mengajukan pengunduran diri pada Oktober 2014 lantaran skandal minyak yang tercemar.
Ia mundur setelah penyelidikan atas minyak yang tercemar telah tuntas. Chiu pun menyampaikan permintaan maafnya secara langsung kepada rakyat Taiwan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"