KONTEKS.CO.ID – Sejumlah militan menembaki bus yang membawa peziarah Hindu di Kashmir yang India kuasai. Akibat serangan ini, sembilan orang tewas dan 33 lainnya terluka.
Serangan terjadi di Distrik Reasi, Provinsi Jammu pada Minggu, 8 Juni 2024 malam. Aksi penembakan juga menyebabkan bus terjun ke jurang.
Kini, penegak hukum India sedang menyelidiki serangan mengerikan tersebut.
Bus tersebut tengah membawa para peziarah menuju base camp kuil Hindu terkenal Mata Vaishno Devi. Itu merupakan situs yang menjadi tujuan banyak umat Hindu setiap tahunnya.
Kantor berita Press Trust of India, Badan Investigasi Nasional (NIA) India telah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pasukan keamanan juga dikerahkan untuk memburu para pelaku yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Letnan Gubernur Jammu dan Kashmir, Manoj Sinha, mengumumkan kompensasi sebesar USD11.975 untuk setiap keluarga korban yang tewas. Sementara bagi korban luka sebesar USD600.
Menteri Federal India, Amit Shah, pada Minggu mengatakan, ia telah berkomunikasi dengan Letnan Gubernur Sinha.
Dia memastikan pemerintah setempat segera memberikan perawatan medis yang korban butuhkan.
“Para pelaku serangan keji ini tidak akan luput dan akan menghadapi hukuman hukum,” tulis Shah di platform media sosial X.
Seorang petugas polisi mengonfirmasi beberapa korban mengalami luka tembak. Dia juga menuduh militan Muslim yang memerangi kekuasaan India di Kashmir sebagai pelaku serangan ini.
Namun hingga kini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Konflik India Pakistan
Sejak tahun 1989, kelompok pemberontak di Kashmir telah berjuang untuk kemerdekaan wilayah tersebut atau penggabungan dengan negara tetangga Pakistan.
Kebanyakan warga Muslim Kashmir mendukung tujuan pemberontak untuk menyatukan wilayah tersebut, baik di bawah pemerintahan Pakistan atau sebagai negara merdeka.
New Delhi menegaskan militansi Kashmir adalah bentuk terorisme yang disponsori Pakistan. Sebaliknya, Pakistan membantah tuduhan tersebut.
Sebagian besar warga Kashmir menganggapnya sebagai perjuangan kemerdekaan yang sah.
Konflik yang berlangsung selama puluhan tahun ini telah menyebabkan puluhan ribu korban jiwa, termasuk warga sipil, pemberontak, dan pasukan pemerintah.
Dua negara bersenjata nuklir, India dan Pakistan, masing-masing menguasai sebagian wilayah Kashmir.
Namun keduanya mengklaim wilayah tersebut secara keseluruhan. Perselisihan berkepanjangan ini terus menjadi sumber ketegangan yang mengancam stabilitas regional.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"