KONTEKS.CO.ID – Paus Fransiskus pada hari Minggu 6 November 2022 memperingatkan umat Katolik Jerman agar tidak menerapkan reformasi. Hal tersebut dikatakannya kepada wartawan dalam penerbangan kembali dari Bahrain.
“Saya berkata kepada umat Katolik Jerman: Jerman memiliki Gereja Protestan yang besar, tetapi saya tidak menginginkan yang lain, karena tidak akan sebaik itu,” kata paus, sebagaimana dilaporkan DW. Fransiskus menanggapi pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan Gereja Katolik Jerman dalam menghadapi pengurangan keanggotaan.
“Saya tidak mengatakan mundur, tidak; tetapi pergilah ke sumber inspirasi, ke akar-akarnya,” tegasnya. Ia memperingatkan agar tidak memasuki diskusi kontingen yang menjauh dari inti teologi.
Apa gerakan reformasi Gereja Katolik Jerman?
Paus Fransiskus menanggapi gerakan progresif Katolik Jerman yang dikenal sebagai “Jalur Sinode”, yang telah mengusulkan reformasi luas di tengah penurunan keanggotaan dan perubahan sikap publik.
Rekor jumlah orang Jerman telah meninggalkan jemaat mereka dalam beberapa tahun terakhir, dengan keanggotaan gereja turun di bawah 50% untuk pertama kalinya pada tahun 2021.
Hasil dari survei yang diterbitkan pada bulan September tahun ini menunjukkan bahwa 58% umat Katolik Jerman menentang pernyataan anti-aborsi yang dibuat oleh Paus Fransiskus. Gereja juga telah diguncang oleh skandal pelecehan seks anak.
Pada bulan Juli, Gereja Katolik Jerman menerima surat dari Vatikan yang menegur arus reformasi. “Jalan Sinode di Jerman tidak memiliki wewenang untuk mewajibkan para uskup dan umat menerima bentuk kepemimpinan baru dan orientasi baru doktrin dan moral,” katanya.
Pernyataan itu selanjutnya mengatakan bahwa ini “akan mewakili luka bagi persekutuan gerejawi dan ancaman bagi kesatuan Gereja.”
Apa usulan reformasi Jalur Sinode?
Pada bulan Januari, sekitar 120 imam dan pegawai gereja Katolik di Jerman menyatakan sebagai anggota komunitas LGBTQ dan menyerukan diakhirinya “pernyataan doktrin gereja yang ketinggalan zaman” tentang seksualitas dan gender.
Pada bulan Februari, Jalan Sinode menyerukan Gereja Katolik untuk mengizinkan para imam menikah, wanita menjadi diaken dan pernikahan sesama jenis diberkati oleh gereja. Kelompok itu juga menyerukan umat Katolik biasa untuk memiliki lebih banyak suara tentang bagaimana gereja beroperasi. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"