KONTEKS.CO.ID – Sebuah bangunan runtuh di Pulau Mallorca, Spanyol, Kamis 24 Mei 2024. Insiden itu menewaskan empat orang dan menyebabkan beberapa lainnya luka parah.
Menurut otoritas darurat Spanyol, kecelakaan tragis ini terjadi di Lota Palma, sebuah destinasi populer di kalangan wisatawan di Kepulauan Balearic.
Layanan darurat melaporkan ada tujuh orang terluka parah. Sementara sembilan lainnya mengalami luka serius dan sedang mendapat perawatan di rumah sakit setempat.
“Kami terus melakukan pencarian di lokasi kejadian dan memberikan perawatan kepada para korban luka,” kata seorang juru bicara layanan darurat setempat.
Bangunan yang runtuh itu ada sebuah restoran bernama ‘Medusa Beach Club’ yang terletak di dekat pantai.
Menurut laporan dari kantor berita Spanyol EFE dan media lainnya, saat kejadian banyak orang yang sedang menari di teras restoran.
Saat itulah teras runtuh dan menimpa lantai lainnya.
Kejadian ini menimbulkan kepanikan dan kesedihan di kalangan penduduk dan wisatawan.
“Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi kami semua. Kami turut berduka cita kepada keluarga korban,” ujar seorang pejabat lokal.
Hingga saat ini, penyebab pasti runtuhnya bangunan tersebut belum jelas.
Pihak berwenang sedang melakukan investigasi untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan insiden tragis ini.
“Kami akan menyelidiki setiap kemungkinan penyebab, termasuk apakah ada masalah struktural pada bangunan tersebut,” kata seorang pejabat keamanan.
Televisi publik Kepulauan Balearic, IB3, melaporkan sejumlah orang yang berada di teras saat kejadian tiba-tiba jatuh ketika teras tersebut runtuh ke lantai di bawahnya.
“Saya melihat teras tiba-tiba ambruk, dan orang-orang yang berada di atasnya jatuh dengan cepat,” kata seorang saksi mata yang berada di dekat lokasi kejadian.
Insiden ini menjadi perhatian serius bagi otoritas setempat untuk meningkatkan pengawasan terhadap kondisi bangunan, terutama di area wisata yang padat pengunjung.
“Kami akan memastikan semua bangunan di wilayah ini memenuhi standar keselamatan yang ketat,” kata seorang pejabat pemerintah daerah.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"