KONTEKS.CO.ID – Kim Jong Un kembali menimbulkan kontroversi. Namun kali bukan tentang senjata nuklir, melainkan pembentukan “Pleasure Squad” atau Pasukan Kesenangan.
Mereka pada akhirnya bertugas sebagai pemuas nafsu sang diktator dan para jenderal!
Keberadaan Pleasure Squad terungkap setelah Yeonmi Park, gadis muda yang kabur dari Korea Utara, mengungkap hal-hal sensasional tentang Jong Un, sang pemimpin Korea Utara flamboyan.
Menurut laporan Mirror, Park mengklaim Jong Un memilih 25 gadis perawan setiap tahun untuk dijadikan sebagai Pasukan Kesenangan-nya.
Kim Jong Un Seleksi Ketat Pleasure Squad Berdasarkan Penampilan dan Politik
Perempuan belia yang terpilih berdasarkan penampilan dan loyalitas politik mereka.
Park sendiri telah terbina sebanyak dua kali untuk menjadi ”Pasukan Kesenangan” Kim. Tetapi pada akhirnya tidak terpilih karena status keluarganya.
”Mereka mengunjungi setiap ruang kelas sekolah dan bahkan pergi ke halaman sekolah kalau-kalau mereka merindukan seseorang yang cantik. Begitu mereka menemukan gadis-gadis cantik, hal pertama yang mereka lakukan adalah memeriksa status keluarga. Dan tak lupa status politik mereka,” tutur Park, melansir Mirror, Sabtu 4 Mei 2024.
“Mereka melenyapkan gadis-gadis yang anggota keluarganya melarikan diri dari Korea Utara, atau memiliki kerabat di Korea Selatan atau negara lain,” cetusnya.
Setelah gadis-gadis tersebut terpilih, mereka akan menjalani pemeriksaan medis untuk memastikan bahwa perempuan belia ini memang masih perawan. Selama pengujian, bahkan cacat terkecil seperti bekas luka baret, bisa menyebabkan ia terdiskualifikasi.
Setelah pengujian yang ketat, hanya beberapa gadis dari seluruh Korea Utara yang kemudian dikirim ke Pyongyang. Di mana tujuan mereka hanya satu, yakni untuk memuaskan keinginan diktator tersebut.
Tiga Kelompok Pleasure Squad dengan Tugas Berbeda
Pleasure Squad terbagi menjadi tiga kelompok berbeda. Satu kelompok mendapat pelatihan pijat. Kelompok lainnya mendapat latihan membawakan lagu dan tarian.
Sedangkan kelompok ketiga harus melakukan hubungan intim secara seksual dengan diktator dan laki-laki lain.
“Mereka harus berhubungan intim secara seksual dengan sang diktator, dan laki-laki lain. Mereka harus belajar bagaimana menyenangkan laki-laki ini, itulah satu-satunya tujuan mereka,” beber Park.
Walaupun gadis-gadis yang paling menarik dipilih untuk melayani sang diktator, yang lainnya bertugas untuk memuaskan para jenderal dan politisi berpangkat lebih rendah.
Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan, ketika anggota Pleasure Squad mencapai usia pertengahan 20-an, masa jabatan mereka akan berakhir. Beberapa di antara mereka kerap menikah dengan pengawal pemimpin.
Park menjelaskan, asal mula “Pleasure Squad” ini berasal dari era ayah Kim Jong Un, Kim Jong II. Ia percaya bahwa memiliki keintiman seksual akan memberinya keabadian.
Kim Jong II sendiri meninggal setelah mendapatkan serangan jantung hebat pada usia 70 tahun. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"