KONTEKS.CO.ID – PBB menyebut pembangunan kembali rumah-rumah di Jalur Gaza dapat menjadi proyek yang berlanjut hingga abad depan.
Dalam laporan PBB yang rilis pada Kamis, 2 April 2024, konflik berkepanjangan dan kehancuran akibat serangan Israel telah mengakibatkan kerusakan senilai miliaran dolar di wilayah tersebut.
Data Palestina menunjukkan, hampir 80.000 rumah telah hancur dalam konflik di Gaza ini.
“Dalam skenario terburuk, pemulihan penuh rumah-rumah tersebut membutuhkan waktu hingga 80 tahun,” menurut laporan Program Pembangunan PBB (UNDP).
Laporan tersebut menggambarkan keadaan yang mencekam, dengan banyak bangunan beton bertingkat tinggi di Jalur Gaza yang kini menjadi tumpukan puing.
UNDP memperkirakan, dalam skenario terbaik, di mana bantuan material konstruksi tersedia dengan cepat, pembangunan kembali bisa selesai pada tahun 2040.
Namun, proyeksi ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk kelancaran pengiriman bantuan dan pemulihan keamanan.
Administrator UNDP, Achim Steiner menyatakan keprihatinannya terhadap dampak sosio-ekonomi perang yang berkelanjutan.
Menurutnya, tingkat kerugian manusia dan kehancuran modal yang belum pernah terjadi sebelumnya akan menyebabkan krisis pembangunan yang membahayakan masa depan generasi mendatang.
“Dalam skenario terburuk di mana perang berlangsung selama sembilan bulan, kemiskinan di Gaza diperkirakan akan melonjak drastis dari 38,8% pada akhir tahun 2023 menjadi 60,7%,” katanya.
Ini akan menyeret sebagian besar kelas menengah ke bawah garis kemiskinan. Perang juga memberikan dampak yang serius terhadap struktur sosial dan ekonomi Gaza.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"