KONTEK.CO.ID – Pihak berwenang dan masyarakat di seluruh Uni Emirat Arab (UEA) sedang melakukan proses pembersihan puing-puing pada Rabu, 17 April 2024.
Sebelumnya, badai petir hebat pada Selasa 16 April 2024 menyebabkan kerusakan signifikan.
Badai ini telah menelan korban jiwa, merusak rumah, dan tempat usaha di beberapa wilayah.
Melansir dari Reuters, sampai saat ini, tingkat kerusakan yang belum jelas.
Ini lantaran pekerja darurat berusaha keras mengeringkan jalan-jalan yang terendam banjir di seluruh negeri.
UEA mencatat rekor curah hujan sebesar 254 mm (10 inci) dalam waktu kurang dari 24 jam di Al Ain. Ini merupakan kota di perbatasan UEA-Oman.
Jumlah curah hujan ini merupakan yang tertinggi sejak pencatatan mulai pada tahun 1949, sebelum UEA resmi terbentuk pada 1971.
Kekurangan infrastruktur drainase menjadi masalah serius dalam penanganan banjir akibat hujan lebat.
Meskipun UEA sering melakukan operasi penyemaian awan untuk meningkatkan curah hujan, seorang peramal cuaca dari pusat meteorologi nasional membantah adanya operasi semacam itu yang terjadi baru-baru ini.
Para ilmuwan iklim menunjukkan peningkatan suhu global yang terpicu oleh perubahan iklim dapat menyebabkan kejadian cuaca ekstrem.
Salah satunya curah hujan yang tinggi seperti yang terjadi dalam badai di UEA.
Meskipun demikian, masyarakat dan otoritas setempat terus bekerja keras untuk membersihkan dan memulihkan daerah yang terkena dampak.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"