KONTEKS.CO.ID – Prancis akan mengirimkan ratusan kendaraan lapis baja tua dan rudal permukaan-ke-udara baru ke Ukraina.
Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu pada Minggu, 1 April 2024 mengatakan, Presiden Emmanuel Macron memintanya untuk menyiapkan paket bantuan baru untuk Ukraina.
Bantuan tersebut mencakup peralatan Prancis yang sudah tua namun masih berfungsi.
“Tentara Ukraina perlu mempertahankan garis depan yang sangat panjang. Mereka yang memerlukan kendaraan lapis baja. Ini sangat penting untuk mobilitas pasukan dan merupakan bagian dari permintaan Ukraina,” katanya dalam wawacara dengan La Tribune Dimanche.
Dia mengatakan, Prancis sedang mempertimbangkan untuk menyediakan ratusan pengangkut pasukan garis depan VAB (Véhicule de l’Avant Blindé) pada 2024 dan awal 2025.
Tentara Perancis secara bertahap mengganti ribuan VAB-nya dengan kendaraan pengangkut pasukan multi-peran yang baru.
Armada lama itu pertama kali beroperasi pada akhir tahun 1970-an.
Lecornu menambahkan, Prancis juga bersiap untuk merilis sejumlah rudal permukaan-ke-udara Aster 30 baru untuk sistem SAMP/T untuk Kiev.
Aster 30 dapat mencegat pesawat tempur, drone, dan rudal jelajah dalam jarak 120 km.
“Ukraina mempunyai kebutuhan mendesak akan pertahanan darat-udara yang lebih baik. Rusia mengintensifkan serangannya, khususnya terhadap warga dan infrastruktur sipil,” katanya.
Lecornu mengaku telah meminta badan pengadaan pertahanan pemerintah DGA (Direction Generale de l’Armement) untuk membuat proposal agar mempercepat produksi rudal Aster.
Rudal yang diproduksi oleh kelompok MBDA Eropa ini juga digunakan di Laut Merah, tempat fregat Prancis mempertahankan lalu lintas maritim dari serangan Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Pekan lalu, Lecornu memutuskan memberikan wewenang kepada kementerian untuk menentukan tingkat stok dan memprioritaskan kontrak.
“Prancis juga mempercepat pengembangan amunisi yang dioperasikan dari jarak jauh untuk dikirim ke Ukraina pada awal musim panas ini,” kata Lecornu.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"