KONTEKS.CO.ID – Tajikistan menahan sembilan orang yang dugaan awalnya, memiliki hubungan dengan penembakan massal di gedung konser Rusia pekan lalu dan juga ISIS.
Sumber keamanan Tajikistan kepada Reuters pada Jumat, 29 Maret 2024 mengatakan, empat tersangka pria bersenjata di balik serangan paling mematikan di Rusia dalam 20 tahun ini adalah warga negara Tajikistan.
Mereka telah tertangkap bersama tujuh tersangka lainnya. Beberapa di antaranya juga berasal dari negara bekas Uni Soviet di Asia Tengah.
Komite keamanan negara Tajikistan menahan sembilan orang di Kota Vakhdat pada hari Senin, 25 Maret 2024.
“Kini, para tersangka berada di ibu kota, Dushanbe,” kata sumber itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Setidaknya sekitar 140an orang tewas dalam serangan di gedung konser dekat Moskow.
Pemerintah Tajikistan merupakan anggota blok keamanan pimpinan Rusia. Negara ini juga menjadi tuan rumah pangkalan militer Rusia.
Pemerintah juga telah menangkap keluarga para tersangka pria bersenjata.
“Tujuannya, agar penyelidik Rusia dapat menginterogasi mereka di Dushanbe,” kata beberapa sumber kepada Reuters pekan ini.
Negara berpenduduk 10 juta jiwa yang berbatasan dengan Afghanistan ini sangat bergantung pada kiriman uang dari pekerja migran yang bekerja di Rusia.
Perekonomian mereka sendiri hancur akibat perang saudara pada tahun 1990an.
Namun, ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di gedung konser tersebut.
Sebaliknya, pejabat AS mengatakan mereka memiliki informasi intelijen yang menunjukkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh cabang jaringan tersebut di Afghanistan, Islamic State Khorasan (ISIS-K).***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"