KONTEKS.CO.ID – Aksi penembakan massal di Moskow yang menewaskan 137 orang membuat banyak orang mempertanyakan sistem keamanan di Rusia.
Sejumlah pihak juga menyebut serangan berdarah itu menjad kegagalan besar dinas keamanan dalam upaya mencegah aksi tersebut.
Menanggapi hal ini, Kremlin mengatakan, tidak ada negara yang kebal terhadap terorisme.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pada Senin, 25 Maret 2024 mengatakan, dirinya emosi saat mendengar kabar serangan tersebut.
Meski demikian, tidak ada negara yang kebal terhadap serangan terorisme.
“Sayangnya, dunia kita menunjukkan bahwa tidak ada kota, tidak ada negara yang sepenuhnya kebal dari ancaman terorisme,” kata Peskov.
Meski demikian, dia mengapresiasi layanan khusus bekerja tanpa kenal lelah untuk membela Rusia.
“Perang melawan terorisme adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan kerja sama internasional skala penuh. Namun Anda dapat melihat bahwa sekarang dalam periode konfrontatif yang paling akut ini, kerja sama tersebut tidak sepenuhnya terjadi,” katanya.
Dinas Keamanan Federal (FSB), penerus utama KGB era Soviet, adalah salah satu lembaga paling kuat di Rusia.
Pemimpin lembaga ini yakni Alexander Bortnikov. Dia memberi pengarahan kepada Putin mengenai jalannya penyelidikan setelah serangan tersebut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"