KONTEKS.CO.ID – Empat negara Eropa berencana untuk mengupayakan pengakuan negara Palestina.
Menanggapi hal itu, Israel berang dan mengatakannya sebagai ‘hadiah untuk terorisme’.
“Pengakuan atas negara Palestina setelah pembantaian 7 Oktober mengirimkan pesan kepada Hamas dan organisasi teroris Palestina lainnya bahwa serangan teror yang mematikan terhadap warga Israel akan dibalas dengan isyarat politik terhadap Palestina,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz pada X, Senin, 26 Marte 2024.
Dia menambahkan, resolusi konflik hanya akan mungkin terjadi melalui negosiasi langsung antarpihak.
“Setiap keterlibatan dalam pengakuan negara Palestina hanya akan menjauhkan pencapaian resolusi dan meningkatkan ketidakstabilan regional,” ujarnya.
Dia tidak merinci resolusi seperti apa yang ada dalam pikirannya.
Israel, yang pemerintahan koalisinya mencakup kelompok sayap kanan pro-permukiman, telah lama mengesampingkan negara Palestina.
Hal ini menyebabkan mereka berselisih dengan negara-negara Barat yang mendukung tujuan mereka mengalahkan Hamas namun menginginkan cetak biru diplomasi pascaperang.
Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, Spanyol mengatakan, atas nama perdamaian Timur Tengah, pihaknya telah sepakat dengan Irlandia, Malta dan Slovenia.
Mereka akan mengambil langkah pertama menuju pengakuan kenegaraan yang dideklarasikan oleh Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"