KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Lituania menyalahkan Rusia atas serangan terhadap ajudan oposisi Alexei Navalny, Leonid Volkov.
Presiden Lituania, Gitanas Nauseda mengatakan, serangan palu terhadap Volkov jelas telah direncanakan sebelumnya.
Serangan itu juga merupakan bentuk provokasi lain terhadap Lituania, yang merupakan anggota NATO dan Uni Eropa.
“Saya hanya bisa mengatakan satu hal kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, tidak ada yang takut pada Anda di sini,” kata Nauseda, Rabu, 13 Maret 2024.
Badan kontra-intelijen Departemen Keamanan Negara Lituania mengatakan serangan itu mungkin bertujuan untuk menghentikan upaya oposisi mempengaruhi pemilihan presiden Rusia.
Sementara itu, Volkov langsung menuding Putin secara langsung.
Dalam sebuah postingan di Telegram, dia mengaku pulang ke rumah dari rumah sakit pada Rabu, 13 Maret pagi.
Dia berada di rumah sakit semalaman setelah serangan pada Selasa, 12 Maret 2024 malam.
Akibat serangan palu itu, Volkov menderita patah lengan dan luka akibat sekitar 15 pukulan palu di kaki.
“Ini jelas merupakan ucapan ‘halo’ yang khas dari Putin, dari kriminal Petersburg,” tulis Volkov.
Meski telah mendapat serangan, dia mengklaim akan terus bekerja dan tidak akan menyerah.
“Ini sulit, tetapi kami akan mengatasinya. Senang mengetahui bahwa saya masih hidup,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"