KONTEKS.CO.ID – Beijing menentang keputusan Barat dan sekutu yang telah menjatuhkan sanksi berupa pembatasan kepada perusahaan-perusahaan China yang terkait dengan Rusia.
“China akan dengan tegas menjaga hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaannya,” kata Kementerian Perdagangan dalam tiga pernyataan di situs webnya, Senin, 26 Februari 2024.
China memperingatkan Uni Eropa dan Inggris bahwa tindakan tersebut akan mempunyai dampak negatif pada hubungan ekonomi dan perdagangan.
Namun kalimat peringatan itu tidak sama persin ditujukan kepada Amerika Serikat.
Sebelumnya, pada Jumat, 23 Februari 2024, pemerintahan Biden mengumumkan pembatasan perdagangan baru terhadap 93 entitas.
Mereka berasal dari Rusia, China, Turki, Uni Emirat Arab, Kyrgyzstan, India, dan Korea Selatan.
AS menilai entitas-entitas tersebut mendukung upaya perang Rusia di Ukraina.
Sementara itu, pada Rabu, 21 Februari 2024, Uni Eropa menyetujui paket sanksinya terhadap Rusia.
Sasaranya termasuk beberapa sanksi terhadap tiga perusahaan China dan satu perusahaan yang berbasis di Hong Kong.
Sementara pembatasan oleh Inggris mulai pada Kamis, 22 Februari 2024. Sanksi itu menyasar tiga perusahaan elektronik China.
Sanksi tahap terbaru ini untuk mencegah perusahaan-perusahaan menjual produk erangkat keras atau peralatan militernya ke Rusia.
Sebagai informassi, Sabtu 24 Februari 2024 menandai peringatan kedua perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari 2022.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"