KONTEKS.CO.ID – Inggris akan menghabiskan 4,5 miliar pound atau USD5,7 miliar untuk menyediakan drone bagi angkatan bersenjata.
Pemerintah Inggris pada Kamis, 22 Februari 2024 mengatakan, belajar dari Ukraina, maka penting bagi suatu negara memiliki pesawat tanpa awak, apalagi dalam situasu konflik.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan investasi baru ini akan mempercepat pengiriman drone ke angkatan daratnya, Royal Navy dan Royal Air Force.
Nantinya, drone akan berguna dalam intelijen, pengintaian, pengawasan, penyerangan dan logistik.
“Konflik di Ukraina telah menjadi inkubator cara-cara perang yang baru dan kita perlu mempelajari dan menerapkan pembelajaran yang diperoleh dengan susah payah,” kata Menteri Pengadaan Pertahanan, James Cartlidge dalam sebuah pernyataan.
Maka dari itu, kata Cartlidge, pembelajaran dari perang Ukraina yakni penting untuk memiliki drone dalam skala besar bagi Angkatan Bersenjata Inggris.
Inggris sendiri sudah memasok drone ke Ukraina dengan menghabiskan 200 juta pound untuk sistem tanpa awak dari total paket dukungan sebesar 2,5 miliar pound. Negara ini juga menyumbangkan 4.000 drone ke Ukraina.
Selama ini, pasukan Inggris menggunakan drone Evolve Dynamics Sky Mantis, yang berbobot 7,7 kg, dan Reaper MQ-9A. RAF menggunakannya untuk misi pengawasan dan serangan.
Biaya prosukai drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV) terbilang murah. Armada ini dapat mengawasi pergerakan musuh dan menjatuhkan persenjataan dengan akurasi tinggi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"