KONTEKS.CO.ID – Presiden Rusia, Vladimir Putin, bersedia mempertimbangkan melepaskan reporter Wall Street Journal yang Moskow tahan, yakni Evan Gershkovich.
Namun Vladimir Putin menuntut kebebasan seorang terpidana pembunuhan. Terpidana ini menjalani hukuman seumur hidup lantaran membunuh seorang pria di Jerman.
Putin, yang berbicara dengan mantan tokoh Fox News Tucker Carlson dalam sebuah wawancara yang tersiarkan di media sosial X, tampaknya merujuk pada Vadim Krasikov.
Vadim Krasikov berasal dari Kazakhstan dan terhukum pada tahun 2021 karena membunuh Zemlikhan Khangoshvili. Ia adalah mantan pemimpin pemberontak Chechnya yang berperang melawan invasi Rusia ke Chechnya.
Putin di masa lalu menggunakan tahanan Amerika sebagai alat tawar-menawar untuk menjamin pembebasan warga Rusia yang terhukum karena kejahatan di luar negeri.
Pada 2022, Rusia membebaskan bintang bola basket profesional AS Brittney Griner sebagai imbalan atas pembebasan pedagang senjata terkenal Viktor Bout.
Gershkovich, yang ditahan pada Maret 2023, ditahan di penjara Rusia atas tuduhan spionase, yang diungkapkan kembali oleh Putin dalam wawancaranya dengan Carlson.
Namun Gershkovich dan The Wall Street Journal dengan tegas menyangkal bahwa dia adalah mata-mata. Departemen Luar Negeri AS secara terbuka menyatakan Gershkovich “ditahan secara tidak sah”.
Profil Vadim Krasikov
Laman VOA, Sabtu 10 Februari 2024 melaporkan, pria yang ingin Putin bebaskan tertangkap di Jerman pada 2019. Ia tertangkap menyusul pembunuhan brutal di depan umum yang ia lakukan di siang hari bolong.
Pada 23 Agustus 2019, menurut otoritas Jerman, Krasikov memasuki Kleiner Tiergarten, sebuah taman umum di Berlin, sambil mengendarai sepeda.
Dia mendekati Khangoshvili, mengeluarkan pistol dari tas, dan menembak punggung korbannya. Krasikov turun dari sepeda, dan di hadapan para saksi, termasuk anak-anak, menembak lagi kepalanya dua kali.
Jaksa mengatakan, Krasikov kemudian menaiki sepedanya dan mengayuh sepedanya, berhenti di tepi Sungai Spree untuk berganti pakaian, melepas wig, dan menggunakan pisau cukur listrik untuk mencukur sebagian janggutnya.
Dia melemparkan penyamarannya, sepeda, dan senjatanya ke sungai. Saksi yang mengamatinya memberi tahu polisi. Lalu ia tertangkap tak lama kemudian.
Pernah Moskow Masukkan dalam Daftar Interpol
Ketika dia ditahan, Krasikov bepergian dengan membawa dokumen resmi Rusia yang mengidentifikasi dia sebagai “Vadim Sokolov”. Namun kurangnya informasi yang tersedia untuk umum tentang Sokolov membuat pihak berwenang curiga bahwa itu adalah identitas palsu.
Seiring waktu, dan dengan bantuan organisasi investigasi open source, pihak berwenang Jerman akhirnya mengidentifikasi tersangka sebagai Vadim Nikolaevich Krasikov.
Krasikov pernah dicari karena tercurigai melakukan pembunuhan terhadap seorang pengusaha Rusia di Moskow pada 2013. Di mana si pembunuh juga mendekati korbannya dengan sepeda dan menembaknya hingga mati sebelum pergi.
Pemerintah Rusia menetapkan Krasikov sebagai tersangka dan melalui Interpol mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadapnya. Namun, surat perintah tersebut batal pada tahun berikutnya. Padahal tidak ada pengumuman mengenai penangkapan tersangka.
Jaksa Jerman mengatakan bahwa mereka yakin Krasikov bertindak berdasarkan perintah Pemerintah Rusia dalam serangan Berlin. Selain menuduhnya melakukan pembunuhan, secara resmi mengadu kepada Pemerintah Rusia dan mengusir dua diplomatnya.
Krasikov dinyatakan bersalah atas pembunuhan Khangoshvili dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Vladimir Putin Sebut Krasikov Patriot
Dalam percakapannya dengan Carlson, Putin tidak membantah peran Krasikov dalam pembunuhan yang tertuduhkan kepadanya.
“Izinkan saya menceritakan sebuah kisah tentang seseorang yang menjalani hukuman di negara sekutu AS,” kata Putin mengutip VOA. “Orang itu, karena sentimen patriotik, melenyapkan seorang bandit di salah satu ibu kota Eropa.”
Putin kemudian menuduh Khangoshvili melakukan kekejaman sebagai anggota pemberontakan anti-Rusia di Chechnya, dan sekali lagi menggambarkan Krasikov sebagai seorang “patriot”. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"