KONTEKS.CO.ID – Hamas mengaku telah menerima proposal perjanjian gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Israel.
Saat ini mereka sedang mempelajari proposal gencatan senjata di Gaza.
“Hamas sedang mempelajari proposal tersebut,” kata pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dalam sebuah pernyataan, Selasa, 30 Januari 2024.
Dia menegaskan, keputusannya nanti akan berdasar pada prioritas menghentikan agresi brutal terhadap Gaza.
Selain itu juga adanya penarikan total pasukan Israel dari jalur tersebut.
Haniyeh juga mengaku telah menerima undangan untuk mengunjungi Mesir dalam rangka membicarakan proposal tersebut.
Sebelumnya, pada Senin, 29 Januari 2024, Gedung Putih mengatakan, para mediator telah mengembangkan “kerangka kerja”.
Melansir Channel 13 Israel, pemerintah negara itu menyetujui kesepakatan kemanusiaan yang mencakup pembebasan perempuan, orang tua serta orang-orang terluka yang berada di bawah kekuasaan Hamas.
Tetapi Israel tidak memasukkan tentara atau pemuda yang masih dalam sandera Hamas.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan ratusan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.
Tahanan itu termasuk mereka yang mendapat hukuman karena membunuh warga Israel.
Menurut stasiun televisi tersebut, Israel akan menghentikan pertempuran hingga dua bulan atau lebih. Namun, mereka tidak menyatakan komitmen untuk mengakhiri perang.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"