KONTEKS.CO.ID – Pasokan gas Rusia ke Eropa melewati Ukraina tetap pada volume sebelumnya yakni 42,4 juta meter kubik melalui stasiun distribusi gas Sudzha. Hal tersebut dirilis pada laman Operator Sistem Transmisi Gas Ukraina (GTSOU) pada 26 Oktober. Jalur transit melalui Ukraina tetap menjadi satu-satunya rute untuk memasok gas Rusia ke negara-negara Eropa barat dan tengah setelah Nord Stream rusak.
Sementara itu, fasilitas penyimpanan gas bawah tanah (UGS) Eropa hampir 94% penuh, menurut data yang disediakan oleh Gas Infrastructure Europe (GIE). Sebelumnya, negara-negara UE memikul kewajiban untuk mencapai tingkat hunian fasilitas penyimpanan gas minimal 80% untuk musim dingin 2022-2023, dan 90% untuk semua periode musim dingin mendatang.
Sebelumnya permintaan untuk memompa melalui Sokhranovka telah ditolak oleh pihak Ukraina, akhirnya disepakati melewati pompa gas Sudzha. “Gazprom memasok gas Rusia untuk transit melalui wilayah Ukraina dalam volume yang dikonfirmasi oleh pihak Ukraina melalui stasiun pompa gas Sudzha sebesar 42,6 juta meter kubik per 26 Oktober. Permintaan untuk stasiun pompa bensin Sokhranovka telah ditolak,” kata perwakilan Gazprom.
Pengiriman gas melalui Nord Stream dihentikan sepenuhnya pada awal September sampai kebocoran minyak di kompresor stasiun Portovaya diperbaiki. Namun, pada 26 September, kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya tercatat di tiga jalur pipa Nord Stream 1 dan 2. Seismolog Swedia melaporkan dua ledakan yang terekam di sepanjang jalur pipa Nord Stream. Jangka waktu pemulihan infrastruktur transportasi gas sejauh ini tidak mungkin diperkirakan. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"