KONTEKS.CO.ID – Dua pria bertopeng bersenjata menyerang gereja Katolik Roma di Istanbul, Turki. Akibat serangan tersebut, satu orang tewas.
Serangan dua pria bertopeng bersenjata itu terjadi saat Gereja Santa Maria di Distrik Sariyer menggelar acara Misa pada Minggu, 28 Januari 2024.
Menteri Dalam Negeri, Ali Yerlikaya dalam pernyataan di platform X mengatakan, dua pelaku menyerang sekitar pukul 11.40 waktu setempat.
Dia tidak merinci jenis senjata apa yang pelaku gunakan atau apakah ada korban terluka.
Pihak berwenang Turki tidak secara resmi mengidentifikasi korban.
Namun melansir media lokal, korban tewas berinisial C.T. berusia 52 tahun.
Beberapa jam kemudian, Mendagri Yerlikaya mengumumkan, dua pria yang dia sebut anggota gerakan ekstremis ISIS telah tertangkap.
Keduanya menjadi tersangka pelaku penyerangan gereja tersebut.
Pada konferensi pers setelah tengah malam, Mendagri Yerlikaya menyebut keduanya berasal dari Tajikistan dan Rusia
Selain itu, kata dia, polisi telah menggerebek 30 lokasi dan menahan total 47 orang sebagai bagian dari penyelidikan atas serangan tersebut.
“Kami tidak akan pernah mentolerir mereka yang mencoba mengganggu perdamaian negara kami – teroris, kolaborator mereka, baik kelompok kriminal nasional maupun internasional, dan mereka yang bertujuan untuk persatuan dan solidaritas kami,” kata Yerlikaya.
Video Serangan Beredar di Media Sosial
Sebuah video pendek yang beredar di media sosial rupanya memperlihatkan momen penyerangan.
Dua pria bertopeng memasuki gereja dan melepaskan tembakan, hingga seluruh jemaat merunduk ke lantai.
Usai beraksi, kedua pria itu kemudian melarikan diri.
Pihak berwenang Turki menerapkan larangan media terhadap liputan serangan tersebut.
Wali Kota Distrik Sariyer, Sukru Genc mengatakan kepada surat kabar Birgun, orang-orang bersenjata melarikan diri ketika senjata mereka macet setelah menembakkan dua peluru.
Genc menambahkan, di antara para jemaat, ada Konsul Jenderal Polandia, Witold Lesniak dan keluarganya.
Beruntung semuanya tidak terluka dalam serangan tersebut.
Ucapan Bela Sungkawa Mengalir
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menelepon pendeta Lesniak dan Santa Maria, Pendeta Anton Bulai, untuk menyampaikan belasungkawa.
Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu juga menyampaikan belasungkawa dan dukungannya terhadap agama minoritas di kota tersebut.
“Tidak ada minoritas di kota atau negara ini. Kita semua adalah warga negara yang sebenarnya,” katanya kepada wartawan.
Paus Fransiskus mencatat serangan itu dalam sambutannya kepada publik di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada hari Minggu.
“Saya mengungkapkan kedekatan saya dengan komunitas (gereja) di Istanbul, yang selama Misa mengalami serangan bersenjata yang mengakibatkan satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka,” kata Paus.
Gereja ini dijalankan oleh ordo biarawan Fransiskan Italia.
Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani mengatakan kementeriannya sedang memantau situasi tersebut bersama dengan Kedutaan Besar Italia di ibu kota Turki, Ankara, dan konsulat di Istanbul.
“Saya menyampaikan belasungkawa dan kecaman tegas atas serangan keji terhadap Gereja Santa Maria,” cuit Tajani.
Dia yakin pihak berwenang Turki akan menangkap mereka yang bertanggung jawab.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"